Takdir

Orang mana lagi yang akan mempercayai kami untuk meminjamkan uangnya. Dan masih banyak lagi fikiran lain yang membuat kami merasa semakin kecil di dunia ini.

****

Keesokan harinya, semua orang tua siswa yang lolos dipanggil ke sekolah, termasuk aku dan 7 siswa lainnya. Dalam pertemuan tersebut baik guru maupun kepala sekolah memberikan semangat dan dorongan, memberi keyakinan pada orang tua dan siswa dengan harapan mau melanjutkan pendaftaran ini. Karena memang kesempatan tidak akan datang kedua kali.

Bahkan bisa dikatakan bahwa angkatan kami adalah angkatan pertama terbanyak yang lolos di SNMPTN dan masuk Universitas Negeri, mengalahkan beberapa sekolah negeri lain.

Suasana pertemuan itu sangat intim dan penuh haru. Bagaimana tidak? Sebagian besar dari kami yang lolos adalah siswa yang kondisi ekonominya hampir sama sepertiku. Aku tidak tahan melihat kesedihan di raut wajah orang tua yang sangat ingin tapi merasa tidak mampu.

Baca Juga:  Transformasi Pendidikan Indonesia Pasca-Kurikulum Merdeka

Tapi, berkat dorongan dari pihak sekolah dengan sangat membantu untuk pengajuan beasiswa akhirnya 7 dari 8 siswa memutuskan untuk melanjutkan, termasuk aku. Memang tidak akan mudah jika difikirkan, tapi yang saat ini kami lakukan adalah menjalani takdir dan mencoba mengikuti alur yang sudah dikehendaki sang maha pencipta.

***

Tidak terasa, kini aku sudah duduk di bangku perkuliahan berkat usahaku dan beasiswa. Aku memilih jurusan yang sesuai dengan jurusanku di SMK yaitu Administrasi Perkantoran. Aku masuk di Fakultas Ekonomi jurusan Pendidikan Ekonomi prodi Administrasi Perkantoran.

Baca Juga:  Mahasiswa Unpacti Makassar Diberi Pilihan Kuliah di Kampus Lain

Tidak dapat kubayangkan sedikitpun aku bisa melangkah sejauh ini. Memang manusia hanya mampu berencana, namun takdir yang akan menjawab semuanya seiring berjalannya waktu. Kita hanya harus terus berjuang, selebihnya Allah yang menentukan kemana arh hidup ini dialurkan.

- Iklan -

Meskipun aku kuliah, tapi mungkin impian kecilku menjadi seorang dokter sudah terkubur dalam-dalam. Tapi dengan jurusan yang aku ambil saat ini, mungkin impianku sekarang adalah menjadi seorang guru. Guru yang akan mengantarkan impian siswanya menjadi nyata. Semoga Allah mengaminkan dan takdir menjawabnya.


Penulis: Tina Harlina

BACA CERPEN LAINNYA DISINI

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU