Talibah buka lowongan pekerjaan dengan upah yang di upayakan dapat mengurangi angka kemiskinan di negara Afganistan. Hal ini diupuayakan karena faktor yang terjadi pada penguasa dan masyarakat Afganistan.
Kelompok penguasa Afghanistan mulai membuka lapangan pekerjaan bagi warga di negara itu. Pekerjaan yang dibuka melibatkan pekerjaan yang berhubungan dengan penanganan banjir.
Akan tetapi, upah yang didapatkan kelompok pekerja bukanlah dalam bentuk mata uang lokal, namun gandum. Hal ini dipercaya akan menyelamatkan warga dari ancaman kelaparan yang saat ini menghantui.
“Untuk saat ini ini bagus, setidaknya kami tidak akan mati kelaparan,” ujar Khan Ali, yang saat ini bekerja sebagai buruh harian di Kabul.
Ali juga mengatakan bahwa ia menerima sekitar 10 kg gandum yang tidak digiling per harinya. Ia sendiri ditugaskan untuk memperkuat sistem air dan drainase kota.
“Tentu saja tidak cukup, tetapi dalam situasi ini di mana semua orang Afghanistan mengeluh tentang kurangnya pekerjaan dan kemiskinan, ini bagus,” kata mantan pedagang pasar itu.
Afghanistan sendiri saat ini sedang dalam ancaman kelaparan hebat. Pasalnya sejak Taliban berkuasa, banyak bantuan dan pendanaan yang seharusnya mengalir ke negara itu dihentikan.
“Saat ini 18 juta orang di negara Asia Tengah itu berada dalam ancaman kelaparan hebat. Hal ini terjadi karena diperparah oleh kondisi bank mulai kehabisan uang, pegawai negeri belum dibayar, dan harga pangan melonjak drastis,” ungkap Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyatakan.
“Saya mendesak dunia untuk mengambil tindakan dan menyuntikkan likuiditas ke dalam ekonomi Afghanistan untuk menghindari keruntuhan,” katanya kepada media pekan lalu.