FAJARPENDIDIKAN.co.id – Sembilan Anggota DPRD Kota Pare-Pare didampingi staf melakukan kunjungan kerja ke Dinas Perpustakaan Kota Makassar, Kamis (17/09).
Kunjungan diterima langsung oleh Kepala Dinas Perpustakaan Kota Makassar, Tenri Apalallo beserta Sekretaris Dinas, I Nyoman Aria Purnabhawa, Kabid Layanan, Fadli Tahar, Kabid Pengembangan Perpustakaan, Thato Amran Kudus, Kasi Pengembangan Perpustakaan, Andika Cahyadi, Kasi Pengembangan Pembudayaan Kegemaran Membaca, Fadly Nur dan Pustakawan, Tulus Wulan Juni di ruang rapat Dinas Perpustakaan Kota Makassar.
Kunjungan kerja anggota DPRD dari Komisi I kota Pare-Pare yang dipimpin Wakil Ketua DPRD, M. Rahmat Sjamsu Alam memiliki maksud dan tujuan untuk melaksanakan konsultasi terkait peningkatan kualitas Perpustakaan dalam meningkatkan mutu layanan dan minat baca di Dinas Perpustakaan Kota Makassar dan Kantor DPRD Provinsi Sulawesi Selatan.
Hal tersebut di sampaikan langsung oleh Wakil Ketua DPRD saat memberikan kata pengantar Kunjungan.
“Kehadiran kami juga ingin menambah wawasan dalam upaya meningkatkan kualitas mutu layanan & Minat Baca,” ungkap Rahmat.
Kepala Dinas Perpustakaan Kota Makassar, Tenri Apalallo mengucapkan terima kasih atas kunjungannya ke Dinas Perpustakaan.
Selanjutnya memberikan pengantar diskusi dengan menampilkan beberapa slide capaian Dinas Perpustakaan Kota Makassar beserta tanggung jawab Dinas Perpustakaan dalam membina semua jenis Perpustakaan yang ada di Kota Makassar.
“Alhamdulillah, saya masih sebulan lebih disini tapi sudah banyak prestasi dan prestasi tersebut akan kami tingkatkan dan pertahankan.
Kami pun ke depan akan menambah cakupan binaan khususnya Perpustakaan Khusus Instansi (Pemerintah dan Swasta) dan Perpustakaan Komunitas yang dikelola masyarakat,” papar Tenri di hadapan anggota DPRD.
Salah satu anggota DPRD dari partai PDIP mengapresiasi prestasi Dinas Perpustakaan Kota Makassar terkait banyaknya inovasi.
“Dinas Perpustakaan Kota Makassar belum punya gedung tersendiri tapi sudah banyak Inovasinya, bagaimana kalau nanti punya gedung layanan tersendiri bisa tambah banyak lagi inovasinya,” ungkap Satriya memuji.
Saat diskusi anggota DPRD juga meminta pandangan kepada Dinas Perpustakaan Kota Makassar tentang naskah perda-perda yang dikeluarkan oleh DPRD apakah bisa dibukukan sebagai koleksi Perpustakaan.
Menurutnya masyarakat perlu juga membaca peraturan-peraturan daerahnya selain buku-buku yang lain dan kalau bisa jangan ditempatkan di ruangan khusus bersama buku referensi, kalau bisa dengan buku bacaan dan dibuatkan juga versi e-booknya.
Pustakawan Dinas Perpustakaan Kota Makassar, Tulus Wulan Juni menyambut baik saran dan masukan anggota DPRD terkait perda-perda yang dibukukan.
Katanya, koleksi peraturan daerah menjadi salah satu local content sebuah perpustakaan. Perpustakaan Khusus DPRD mempunyai tugas menghimpun dan mengolahnya agar bisa menjadi buku.
Setelah menjadi buku dapat disebarkan ke Perpustakaan untuk dilayankan ke masyarakat salah satunya ke Perpustakaan Umum. Untuk penempatan area koleksi perda memang selama ini masuk di area koleksi khusus buku-buku Referensi.
“Namun jika di kemas atau ditulis berbeda dengan menambahkan ilustrasi sebagai bentuk sosialisasi maka bisa ditempatkan di area umum berdasarkan subyeknya seperti ilmu sosial dan sebagainya,” terang Tulus.
Diskusi merambah juga ke layanan Perpustakaan Digital dan pembudayaan kegemaran membaca di era teknologi dan Pandemi Covid19.
Dinas Perpustakaan Kota Makassar memberikan contoh penerapannya yakni untuk layanan perpustakaan dengan membuat aplikasi perpustakaan digital e-Pustaka Kota Makassar dan untuk pembinaan kegemaran membaca dengan membuat program di media sosial atau online yakni salah satunya program DONGKELOR (Dongeng Keliling Online dari Rumah).
Suasana diskusi diwarnai canda dan tawa anggota DPRD dan segenap jajaran Dinas Perpustakaan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.
Kunjungan anggota DPRD dari kota Pare-Pare ke Dinas Perpustakaan Kota Makassar ternyata Kunjungan ketiga kalinya.
Kota Pare-Pare banyak belajar dari Kota Makassar khususnya terkait meminta pandangan tentang pengembangan perpustakaan dan Pembudayaan Kegemaran Membaca. Salah satu hasil kunjungannya ke Kota Makassar telah melahirkan Perda tentang Perpustakaan dan Kearsipan di Kota Pare-Pare.
Anggota DPRD Komisi I yang hadir kali ini selain Wakil Ketua adalah Indria Sari Husni, Asmawati, Kaharuddin Kadir, Satriya, Ibrahim Suanda, Yangsmid Rahman, Hermanto dan Muhammad Yusuf Lappanna.(*)