FAJARPENIDIKAN.co.id – Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin (FKM Unhas) melaksanakan Penyusunan Regulasi dan Strategi Komunikasi bagi Sasaran Kunci Pencegahan Stunting dalam rangka Penguatan Sistem Kesehatan Nasional (SKN) bersama Pemerintah Daerah Kabupaten Tana Toraja.
Kegiatan berlangsung pada tanggal 27-28 September 2021 di Ruang Pola Kantor Bupati Tana Toraja.
Kegiatan ini merupakan rangkaian dari kegiatan pendampingan FKM Unhas pada 12 kabupaten/kota lokus stunting sesuai nota kerjasama FKM Unhas dengan Direktorat Promosi Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Zadrak Tombeg, Sp A selaku Wakil Bupati Kabupaten Tana Toraja hadir memberikan sambutan dan membuka kegiatan ini secara resmi, turut pula hadir Kepala Dinas Kesehatan Tana Toraja dr Ria M Tanggo, Kasie Promkes, Kadiskominfo, Persakmi, DPPKB, DPML, dan TP PKK Kabupaten Tana Toraja.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Tana Toraja menyampaikan bahwa penyusunan regulasi ini dapat membantu Tana Toraja bebas dari stunting, mengingat di Tana Toraja memang banyak anak yang stunting.
Penanganan stunting di Tana Toraja sudah dilaksanakan melalui pembuatan regulasi, peraturan dan surat edaran.
Perhatian pencegahan stunting sekarang bukan saja pada 1000 HPK tetapi difokuskan juga pada wanita usia subur (WUS), dan prioritas sekarang yaitu pada Program Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA).
Dr. Apik Indarty, selaku tim pendamping FKM Unhas memaparkan penyusunan regulasi dengan merujuk beberapa indikator untuk penanganan dan pencegahan stunting.
“Sekarang kalau bisa dibuat payung makro untuk mengakomodir kegiatan-kegiatan dalam pencegahan dan penurunan stunting, contohnya yaitu implementasi perubahan perilaku masyarakat dalam pencegahan dan penurunan stunting,” jelas Dr. Apik Indarty.
Dihari ke dua 28/9/2021, dilanjutkan dengan pelaksanaan workshop penyusunan strategi komunikasi bagi sasaran kunci pencegahan stunting.
Workshop ini dibuka dengan sambutan dari Kepala Dinas Kesehatan Tana Toraja.
“Kami sangat berterima kasih kepada tim FKM Unhas yang membantu kami dalam penyusunan dokumen Strategi komunikasi ini.
Kehadiran pendamping dari FKM Unhas sudah lama kami nantikan dan kami harap pelatihan-pelatihan lainnya juga tetap dilaksanakan di kabupaten kami mengingat penanganan stunting ini butuh waktu yang tidak singkat,” jelas dr Ria M Tanggo.
Dr Apik Indarty memandu kegiatan ini dengan membagi perserta workshop menjadi 4 kelompok, dimana masing-masing kelompok membahas 1 matriks dan mengaitkan isinya dengan keadaan yang terjadi Kabupaten Tana Toraja lalu peserta workshop memaparkan hasil kerja dari masing-masing kelompok.
Akhir dari acara ini Dr Apik Indarty mengecek ketersediaan data terkait stunting kepada peserta yang hadir dan menyampaikan akan ada monitoring dan evaluasi dalam penyusunan strategi komunikasi di Kabupaten Tana Toraja.