Tanggal 22 Februari Hari Gerakan Pramuka dan Kepanduan Di Indonesia, Peringatan ini tentu saja sangat berhubungan dengan hari pendiri kepanduan yaitu Baden Powell.
Baden Powell dikenal sebagai Bapak Pandu Sedunia yang lahir pada tanggal 22 Februari 1857. Bagi para anggota Pramuka di Indonesia, keberadaan Baden Powell memang membuat peradaban baru.
Tanpa adanya Baden Powell tidak ada kepanduan-kepanduan di setiap negara. Lalu, bagaimana sebenarnya sejarah, 22 Februari, Hari Kepanduan Sedunia? Simak berikut ini sejarah hari kepanduan sedunia yang jatuh pada setiap tanggal 22 feberuari.
Sejarah Hari Kepanduan Sedunia 22 Februari
Dalam sejarah, tanggal 22 Februari selalu diperingati sebagai Hari Kepanduan Sedunia. Hari peringatan ini tentu saja bertepatan dengan hari lahirnya bapak Pramuka sedunia yaitu Baden Powell. Baden Powell merupakan seorang pendiri gerakan kepanduan di seluruh dunia yang menjadi cikal bakal lahirnya Gerakan Pramuka.
Organisasi kepanduan pertama ini didirikan untuk anak laki-laki dengan nama “Boy Scout” pada tahun 1908. Selanjutnya disusul juga dengan organisasi kepanduan untuk perempuan pada tahun 1912 dengan nama “Girl Scout”.
Sejak adanya organisasi tersebut Gerakan Pramuka mulai dikenal di seluruh dunia termasuk salah satunya Indonesia.
Gerakan Pramuka dan Kepanduan Di Indonesia
Gerakan Pramuka pertama kali dibawa ke Indonesia pada masa penjajahan Belanda. Setelah kemunculannya, didirikanlah organisasi kepanduan pertama Indonesia bernama NIPV atau Nederland Indische Padvinders Vereeniging yang artinya Persatuan Pandu-Pandu Hindia Belanda.
Semenjak kehadirannya, Gerakan Pramuka terus menarik perhatian para pemimpin gerakan kemerdekaan. Para pemimpin gerakan kemerdekaan menilai bahwa pendidikan serta pelatihan dalam Gerakan Pramuka bisa digunakan untuk membentuk karakter rakyat Indonesia.
Setelah adanya hal tersebut mulailah bermunculan organisasi Kepanduan di Indonesia sampai akhirnya pada tahun 1930 beberapa organisasi bergabung menjadi satu dengan nama KBI atau Kepanduan Bangsa Indonesia.
Pada tahun 1931, dibentuk juga wadah baru bernama PAPI atau Persatuan Antar Pandu Indonesia.
Selanjutnya pada tahun 1938 organisasi tersebut berubah nama menjadi BPPKI (Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia). Seiring dengan berjalannya waktu, Gerakan Kepramukaan ini diadakan dalam kegiatan PERKINO atau Perkemahan Kepanduan Indonesia Oemoem pada tanggal 29 Juni sampai 23 Juli 1941 yang menjadi cikal bakal Jambore.
Kegiatan Kepramukaan terus saja berlanjut sampai masa pendudukan Jepang. Namun sayang, banyak sekali tokoh kepanduan yang akhirnya ditarik masuk ke organisasi pendukung tentara Jepang.
Saat Jepang menjajah Indonesia, semua organisasi serta partai milik Indonesia dilarang berdiri, salah satunya seperti organisasi kepanduan.
Dalam upaya mengusir penjajah Jepang, banyak sekali pandu yang terjun dalam perjuangan Kemerdekaan Indonesia.
Setelah Jepang menyerah, Gerakan Pramuka mulai kembali berjaya pada masa Kemerdekaan Indonesia.
Pada tanggal 28 Desember 1945 dibentuk kembali Organisasi Pandu Rakyat Indonesia. Lima tahun setelahnya mulai muncul kembali organisasi kepanduan pada perang dunia ke-2.
Muncullah 3 federasi organisasi yaitu Ikatan Pandu Indonesia (IPINDO), Persatuan Kepanduan Puteri Indonesia (PKPI) dan Persatuan Pandu Puteri Indonesia (POPPINDO). Namun ketiga federasi tersebut menjadi satu dengan nama PERKINDO (Persatuan Kepanduan Indonesia).
Setelah melewati masa naik turun, akhirnya pada tanggal 14 Agustus 1961, Gerakan Pramuka resmi dikenalkan kepada seluruh rakyat Indonesia dan tanggal 22 Februari, Hari Kepanduan Sedunia.
Demikian sekilas tentang sejarah 22 Februari, Hari Kepanduan Sedunia yang penting untuk anda ketahui.
Hari peringatan ini menjadi momen spesial terutama untuk para pemuda-pemudi pramuka di seluruh negara di dunia.
Itulah penjelasan lengkap dari sejarah hingga penjelasan lengkap dari Tanggal 22 Februari Hari Gerakan Pramuka dan Kepanduan Di Indonesia.