Tantangan Atas Keputusan Pembelajaran Daring Pada Masa Pandemi Covid-19 Serta Solusi Dalam Mengahadapinya Dengan Pengimplementasian Literasi Digital

Penulis : Clara Stevani Br Sembiring

Misalnya seorang pelajar yang kurang memahami terkait suatu hal, maka dengan melakukan literasi digital pelajar tersebut akan menemukan dan memahami hal yang sebelumnya tidak dipahami. Literasi digital juga dapat membuat seseorang berpikir menjadi lebih kritis, kreativ, inspiratif dan memilki pengetahuan yang lebih luas.

Tentunya dalam pengimplementasian Literasi Digital, perangkat seperti handphone, laptop atau komputer sangat diperlukan. Sekarang ini seperti yang kita liha, pemerintah juga sudah mulai mendukung hal ini, mereka mendukung dengan cara memberikan kuota pembelajaran gratis yang tentunya akan bermanfaat bagi pelajar dan mahasiwa, tetapi dari sumber yang saya baca dan melihat kondisi dilingkungan sekitar saya, pelaksanaan program ini masih berjalan kurang baik.

Serta masih banyak pelajar atau mahasiwa aktif yang tidak bisa menikmati kuota gratis karena tidak adanya perangkat unruk menikmati bantuan ini. Pendapat saya mengenai hal ini, pemerintah (Kemendikbud) perlu melakukan survei terkait siapa yang sebenarnya diutamakan dalam program kuota gratis ini dan pemerintah juga perlu membantu mendorong terkait perangkat yang dibutukan agar pengimplementasian literasi digital dapat dilakukan secara nyata.

Setelah itu melakukan kerjasama dengan aplikasi platform belajar seperti Zenius, Ruang Guru, Quipper dan yang lainnya agar video materi-materi yang disediakan oleh platform tersebut dapat diakses dengan gratis sehingga pelajar atau mahasiswa dapat belajar dari berbagai platform.

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU