Indonesia terkenal dengan beragam tarian tradisional yang berasal dari berbagai provinsinya. Artikel ini akan membahas mengenai Sejarah Tari Bosara, Makna Tari Bosara, Properti dan gerakan, serta busana yang dipakai oleh penarinya.
Tari Bosara adalah salah satu tarian tradisional yang berasal dari Sulawesi Selatan, khususnya dari budaya masyarakat Bugis-Makassar. Tarian ini dikenal sebagai tarian penyambutan tamu dan sering dipertunjukkan dalam acara-acara adat atau perayaan penting.
Bosara sendiri merupakan sebuah nampan atau wadah tradisional yang digunakan untuk menyajikan makanan atau kue-kue tradisional kepada tamu sebagai simbol penghormatan.
1. Sejarah Tari Bosara
Tari Bosara sudah ada sejak lama dalam budaya Bugis-Makassar dan biasanya ditampilkan pada acara-acara adat, terutama ketika menyambut tamu penting atau pada upacara pernikahan.
Dalam tradisi Bugis-Makassar, bosara adalah simbol kehormatan dan keramahan, sehingga tari ini menggambarkan sikap sopan santun dan rasa hormat masyarakat Bugis-Makassar kepada tamu yang datang.
Tarian ini juga mengandung filosofi tentang kebersamaan, kerja sama, serta kedermawanan dalam menyambut orang lain. Dengan mempertahankan tarian ini, masyarakat Bugis-Makassar menjaga warisan tradisi leluhur yang kaya akan nilai-nilai sosial dan budaya.
2. Makna Tari Bosara
Tari Bosara memiliki beberapa makna penting, antara lain:
- Simbol Penghormatan: Bosara sebagai properti utama dalam tarian ini digunakan untuk menyimbolkan penghormatan kepada tamu. Melalui tarian ini, masyarakat Bugis-Makassar menunjukkan sikap hormat dan menyambut tamu dengan penuh kehangatan.
- Keramahan: Tarian ini juga menggambarkan keramahan dan keterbukaan masyarakat Sulawesi Selatan, khususnya Bugis-Makassar, dalam menerima kedatangan tamu atau sahabat.
- Keindahan Adat: Tari Bosara mengedepankan nilai-nilai budaya lokal yang memperlihatkan keindahan adat-istiadat Bugis-Makassar melalui gerakan tarian yang anggun dan penuh makna.
3. Busana Tari Bosara
Busana yang dikenakan dalam Tari Bosara adalah pakaian adat Bugis-Makassar yang indah dan penuh warna. Beberapa ciri khas busana Tari Bosara meliputi:
- Baju Bodo: Penari wanita mengenakan baju bodo, pakaian adat Sulawesi Selatan yang berbahan tipis dan berwarna cerah. Baju bodo merupakan busana tradisional khas Bugis yang menonjolkan kesederhanaan namun tetap elegan.
- Sarung Sutra: Selain baju bodo, penari juga memakai sarung sutra khas Bugis yang memiliki corak dan warna mencolok, menambah kesan anggun dan megah.
- Hiasan Kepala: Penari biasanya mengenakan hiasan kepala berupa sanggul atau hiasan bunga, yang menambah keindahan penampilan.
4. Properti dalam Tari Bosara
Properti utama dalam tarian ini adalah Bosara, yaitu sebuah nampan kecil yang biasanya terbuat dari rotan atau kayu yang dilengkapi dengan penutup. Bosara berfungsi sebagai wadah untuk menyajikan makanan atau kue tradisional kepada tamu.
Selama tarian berlangsung, penari membawa bosara di tangan mereka, menunjukkan gerakan yang anggun dan penuh kehormatan, seolah-olah mereka menyajikan bosara kepada tamu sebagai simbol keramahan.
5. Gerakan Tari Bosara
Gerakan Tari Bosara cenderung lemah lembut dan anggun, mencerminkan kehalusan dan kesopanan dalam menyambut tamu. Beberapa ciri khas gerakan dalam Tari Bosara adalah:
- Gerakan Membawa Bosara: Penari mengangkat bosara dengan tangan, seolah-olah hendak menyajikan kepada tamu. Gerakan ini dilakukan dengan sangat halus dan elegan, menunjukkan sikap hormat.
- Langkah Lembut: Para penari melakukan gerakan langkah yang lambat dan teratur, melambangkan sikap sabar dan penuh perhatian terhadap tamu.
- Gerakan Tangan: Gerakan tangan memainkan peran penting dalam tarian ini. Tangan penari bergerak dengan halus, mencerminkan kelembutan dan keramahan, saat mereka membawa dan menyajikan bosara.
- Formasi Berkelompok: Tari Bosara sering kali dilakukan oleh beberapa penari wanita dalam formasi berkelompok, yang bergerak serempak dan sinkron, mencerminkan kerja sama dan harmoni.