Tari Gending Sriwijaya (Sumatera Selatan): Sejarah, Makna, Pakaian, Gerakan dan Properti

Tari Tari Gending Sriwijaya adalah salah satu tarian tradisional yang berasal dari Provinsi Sumatera Selatan. Artikel ini akan membahas mengenai Sejarah Tari Tari Gending Sriwijaya, Makna Tari Tari Gending Sriwijaya dan Pakaian yang dikenakan oleh para penarinya.

1. Sejarah Tari Gending Sriwijaya

Tari Gending Sriwijaya merupakan salah satu tarian tradisional dari Sumatera Selatan yang terkenal dengan keindahan dan kemegahannya. Tarian ini memiliki kaitan erat dengan kejayaan Kerajaan Sriwijaya, sebuah kerajaan maritim besar yang berpusat di Palembang pada abad ke-7 hingga abad ke-13. Nama “Gending” sendiri merujuk pada sebuah gubahan musik yang mengiringi tarian ini, sedangkan “Sriwijaya” mengacu pada nama kerajaan yang pernah berjaya di masa lampau.

Tari Gending Sriwijaya diciptakan pada tahun 1940-an untuk mengenang kejayaan Kerajaan Sriwijaya sekaligus untuk menyambut tamu-tamu kehormatan yang datang ke Sumatera Selatan. Tarian ini biasanya ditampilkan dalam acara-acara resmi pemerintahan, upacara adat, dan penyambutan tamu penting, sebagai simbol keagungan dan kebesaran budaya Palembang.

Tarian ini bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga memiliki nilai historis yang mendalam, yang mencerminkan kejayaan masa lalu Sumatera Selatan dalam era Sriwijaya. Oleh karena itu, Tari Gending Sriwijaya menjadi salah satu tarian yang sangat dihormati dan dianggap sakral oleh masyarakat Sumatera Selatan.

2. Makna Tari Gending Sriwijaya

Tari Gending Sriwijaya sarat dengan makna simbolis yang mencerminkan nilai-nilai luhur masyarakat Sumatera Selatan, khususnya Palembang. Beberapa makna utama yang terkandung dalam Tari Gending Sriwijaya adalah:

  • Kemegahan dan Keagungan: Tari ini menggambarkan kejayaan masa lalu Sriwijaya yang merupakan pusat kekuasaan dan perdagangan maritim di Asia Tenggara. Gerakan dan musik tarian ini mencerminkan kemegahan dan kejayaan masa lampau yang ingin diabadikan dalam seni pertunjukan.
  • Keramahan dan Penghormatan: Tarian ini sering digunakan sebagai bentuk penghormatan dalam penyambutan tamu kehormatan. Tari Gending Sriwijaya mengekspresikan keramahan masyarakat Palembang dalam menyambut tamu dengan sikap penuh hormat dan kehangatan.
  • Harmoni dan Keseimbangan: Gerakan-gerakan dalam tarian ini dilakukan dengan sangat halus dan penuh keharmonisan. Ini melambangkan keseimbangan dalam kehidupan sosial dan budaya masyarakat Sumatera Selatan, serta nilai-nilai kebersamaan yang kuat.
Baca Juga:  Simak!! Sejarah, Ciri-ciri, Fungsi Keunikan dan Filosofi Rumah Joglo Yogyakarta

3. Pakaian dalam Tari Gending Sriwijaya

Pakaian yang digunakan dalam Tari Gending Sriwijaya sangat mewah dan mencerminkan kekayaan budaya Sumatera Selatan. Berikut adalah beberapa elemen penting dari pakaian yang dikenakan oleh penari:

  • Aesan Gede: Para penari wanita mengenakan busana tradisional khas Palembang yang disebut Aesan Gede, yang merupakan pakaian adat Sumatera Selatan. Aesan Gede terbuat dari kain beludru berwarna merah marun atau keemasan yang dihiasi dengan sulaman benang emas. Pakaian ini melambangkan kemuliaan dan kejayaan masa lalu.
  • Mahkota Siger: Mahkota tradisional Palembang yang disebut Siger digunakan di kepala para penari. Mahkota ini terbuat dari logam berwarna emas dengan desain rumit yang menunjukkan status sosial dan kebangsawanan. Mahkota ini juga menjadi simbol kekuatan dan keagungan.
  • Selendang Sutra: Para penari mengenakan selendang sutra yang dihiasi dengan bordiran emas dan perhiasan. Selendang ini dililitkan di bahu atau diselempangkan di tangan sebagai simbol kesopanan dan keanggunan.
  • Kain Songket: Penari mengenakan kain songket yang terbuat dari benang emas atau perak, yang menjadi simbol kekayaan dan kemewahan budaya Palembang. Kain ini dililitkan di pinggang sebagai bagian dari kostum adat.
  • Perhiasan: Selain mahkota dan busana mewah, penari juga mengenakan perhiasan lain seperti gelang, kalung, dan anting-anting dari emas. Perhiasan ini menambah kemewahan dan menunjukkan status tinggi para penari dalam acara adat.
Baca Juga:  Gerak Orogenetik : Jenis, Manfaat, Dampak, dan Ciri-Cirinya

4. Gerakan Tari Gending Sriwijaya

Gerakan dalam Tari Gending Sriwijaya sangat halus dan anggun, mengekspresikan keanggunan perempuan Palembang dan rasa hormat terhadap tamu. Beberapa gerakan utama dalam tarian ini antara lain:

  • Gerakan Membuka Tangan: Penari dengan lembut membuka tangan sebagai tanda menyambut tamu dengan penuh kehangatan dan penghormatan.
  • Gerakan Berputar: Penari melakukan gerakan berputar dengan lembut, melambangkan keluwesan dan dinamika budaya Palembang.
  • Gerakan Melangkah Anggun: Langkah-langkah kecil dan teratur dilakukan dengan penuh kelembutan, menggambarkan kehalusan budi masyarakat Palembang.
  • Gerakan Mengangkat Selendang: Penari mengangkat selendang dengan gerakan yang penuh grace dan harmoni, simbol kesopanan dan kearifan lokal.

Tari Gending Sriwijaya biasanya dipentaskan oleh sekelompok penari wanita yang menari bersama secara sinkron dengan gerakan yang serasi. Gerakan ini sangat teratur dan penuh dengan ritme, mencerminkan nilai kebersamaan dan keharmonisan.

5. Musik Pengiring

Musik yang mengiringi Tari Gending Sriwijaya merupakan komposisi tradisional yang disebut Gending Sriwijaya. Musik ini memiliki irama yang khidmat dan megah, mendukung suasana tarian yang penuh keanggunan. Beberapa alat musik tradisional yang digunakan untuk mengiringi tarian ini meliputi:

- Iklan -
  • Gamelan: Alat musik tradisional Jawa dan Palembang ini memberikan irama dasar yang harmonis dalam pertunjukan Tari Gending Sriwijaya.
  • Gong dan Gendang: Alat musik perkusi seperti gong dan gendang menciptakan ritme yang teratur dan memberikan nuansa khidmat pada tarian.
  • Serunai: Alat musik tiup ini memberikan melodi indah yang melengkapi keagungan tarian.

Itulah penjelasan mengenai Sejarah Tari Tari Gending Sriwijaya, Makna Tari Tari Gending Sriwijaya dan Pakaian yang dikenakan oleh para penarinya.

 

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU