Tari Serampang Dua belas adalah salah satu tarian tradisional yang berasal dari Provinsi Sumatera Utara. Artikel ini akan membahas mengenai Sejarah Tari Serampang Dua belas, Makna Tari Serampang Dua belas dan Pakaian yang dikenakan oleh para penarinya.
1. Sejarah Tari Serampang Dua Belas
Tari Serampang Dua Belas adalah salah satu tarian tradisional yang berasal dari Sumatera Utara, khususnya dari daerah Melayu Deli. Tarian ini diciptakan oleh seorang seniman Melayu bernama Sauti pada tahun 1940-an. Pada awalnya, tarian ini dikenal dengan nama “Tari Pulau Sari” karena lirik-lirik lagu yang mengiringi tarian ini menceritakan tentang keindahan Pulau Sari. Namun, seiring berkembangnya waktu, nama tarian ini berubah menjadi “Serampang Dua Belas” karena memiliki 12 rangkaian gerakan.
Tari Serampang Dua Belas sering digunakan dalam upacara adat Melayu, terutama dalam perayaan perkawinan. Tarian ini menceritakan perjalanan cinta sepasang muda-mudi yang melalui berbagai tahapan sebelum akhirnya menikah. Sejak pertama kali diciptakan, Tari Serampang Dua Belas terus populer dan berkembang menjadi salah satu tarian simbol budaya Melayu yang masih dipentaskan hingga sekarang, baik di Indonesia maupun di negara-negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura.
2. Makna Tari Serampang Dua Belas
Tari Serampang Dua Belas tidak hanya sekadar pertunjukan seni, tetapi juga menyampaikan pesan moral dan nilai-nilai kehidupan yang berkaitan dengan percintaan, kesopanan, dan keadaban. Beberapa makna utama dari Tari Serampang Dua Belas antara lain:
- Perjalanan Cinta: Tari ini mengisahkan perjalanan cinta antara sepasang muda-mudi dari awal pertemuan hingga ke jenjang pernikahan. Tarian ini menggambarkan romantisme dan dinamika hubungan cinta yang penuh rintangan namun akhirnya berujung pada kebahagiaan.
- Kesopanan dan Kesantunan: Tari Serampang Dua Belas juga mengajarkan tentang pentingnya menjaga kesopanan dan kesantunan dalam hubungan asmara. Gerakan tarian ini lembut dan penuh hormat, mencerminkan norma-norma kesopanan dalam budaya Melayu.
- Nilai Kebersamaan: Selain menggambarkan cinta, tarian ini juga menekankan pentingnya kebersamaan dan harmoni dalam masyarakat. Dalam Tari Serampang Dua Belas, ada banyak gerakan yang dilakukan secara bersama-sama, menunjukkan bahwa cinta yang sehat membutuhkan kerja sama dan saling pengertian.
3. Pakaian dalam Tari Serampang Dua Belas
Pakaian yang dikenakan oleh penari dalam Tari Serampang Dua Belas mencerminkan kebudayaan Melayu yang kaya akan warna dan simbolisme. Berikut adalah beberapa elemen penting dalam pakaian Tari Serampang Dua Belas:
- Penari Pria:
- Baju Melayu: Penari pria mengenakan baju Melayu tradisional yang terdiri dari kemeja lengan panjang dan celana panjang. Kemeja biasanya dihiasi dengan motif-motif khas Melayu.
- Songket: Sebagai pelengkap, kain songket yang terbuat dari benang emas atau perak digunakan sebagai penutup pinggang, yang memberikan kesan mewah dan elegan.
- Tanjak (Ikat Kepala): Penari pria juga mengenakan tanjak, sejenis ikat kepala tradisional Melayu yang melambangkan keberanian dan kehormatan pria.
- Penari Wanita:
- Kebaya: Penari wanita mengenakan kebaya, pakaian tradisional yang terbuat dari bahan brokat atau sutra, yang sering kali dihiasi dengan sulaman indah dan perhiasan.
- Sarung Songket: Bagian bawah pakaian penari wanita terdiri dari kain sarung songket yang memberikan kesan anggun dan feminin.
- Sanggul: Rambut penari wanita biasanya disanggul rapi dan dihiasi dengan berbagai aksesori seperti bunga dan tusuk konde, yang menambah keanggunan penampilan mereka.
Kedua penari, pria dan wanita, mengenakan pakaian yang mencerminkan kekayaan budaya Melayu serta menunjukkan status sosial dan penghormatan dalam upacara adat.
4. Gerakan dan Properti
Tari Serampang Dua Belas terkenal dengan gerakannya yang halus, dinamis, dan menggambarkan proses percintaan yang romantis. Gerakan-gerakan ini terdiri dari 12 rangkaian, yang masing-masing memiliki makna tersendiri. Beberapa rangkaian gerakan meliputi:
- Gerakan Awal (Perkenalan): Pada bagian awal, gerakan tarian menggambarkan pertemuan antara dua insan yang saling tertarik. Gerakan ini dilakukan dengan penuh kesopanan dan kehati-hatian, sesuai dengan norma percintaan tradisional Melayu.
- Gerakan Rintangan: Gerakan selanjutnya menggambarkan berbagai tantangan yang harus dihadapi oleh pasangan dalam hubungan mereka. Gerakan ini lebih dinamis dan sering kali diiringi dengan permainan ekspresi wajah untuk menunjukkan emosi.
- Gerakan Kesatuan (Pernikahan): Pada bagian akhir, tarian menggambarkan pernikahan dan kebahagiaan yang tercapai setelah mengatasi berbagai rintangan. Gerakan ini melambangkan harmoni dan kebersamaan.
Tari Serampang Dua Belas biasanya tidak menggunakan properti tambahan, karena tarian ini lebih berfokus pada gerakan tubuh dan ekspresi yang lembut serta harmonis. Musik yang mengiringi Tari Serampang Dua Belas adalah musik tradisional Melayu yang dimainkan dengan alat musik seperti biola, akordeon, gendang, dan gong.
5. Musik Pengiring
Musik yang mengiringi Tari Serampang Dua Belas memiliki irama yang melodius dan mendukung suasana romantis dalam tarian. Alat musik yang biasa digunakan meliputi:
- Biola: Biola memberikan melodi utama yang mendukung suasana tarian.
- Akordeon: Akordeon menambahkan nuansa klasik dalam musik Melayu yang mempesona.
- Gendang dan Gong: Alat musik perkusi ini memberikan ritme yang teratur dan mengatur tempo tarian.
Tari Serampang Dua Belas tidak hanya menjadi bagian dari kebudayaan Melayu di Sumatera Utara, tetapi juga telah dikenal dan dipentaskan di berbagai daerah, bahkan di luar negeri.
Tarian ini menjadi salah satu kebanggaan budaya Indonesia yang terus dipelihara hingga kini, sering ditampilkan dalam upacara adat, festival budaya, hingga pertunjukan seni kontemporer. Itulah pembahasan mengenai Sejarah Tari Serampang Dua belas, Makna Tari Serampang Dua belas dan Pakaian yang dikenakan oleh para penarinya.