Tari Tanggai (Sumatera Selatan): Sejarah, Makna, Pakaian, Gerakan, Properti dan Musik Pengiring

Tari Tanggai adalah salah satu tarian tradisional yang berasal dari Provinsi Sumatera Selatan. Artikel ini akan membahas mengenai Sejarah Tari Tanggai, Makna Tari Tanggai dan Pakaian yang dikenakan oleh para penarinya.

1. Sejarah Tari Tanggai

Tari Tanggai berasal dari Sumatera Selatan, khususnya Palembang. Tarian ini merupakan bagian dari tradisi budaya yang digunakan sebagai tarian penyambutan tamu agung atau tamu kehormatan. Nama “Tanggai” berasal dari aksesoris berbentuk kuku panjang yang dikenakan oleh penari di jari-jari mereka saat menari.

Tari Tanggai merupakan tarian klasik yang telah ada sejak zaman kerajaan Sriwijaya. Pada masa lampau, tarian ini ditampilkan untuk menyambut raja, pejabat tinggi, atau orang-orang penting yang datang ke Palembang. Tarian ini menjadi simbol penghormatan dan keramahan masyarakat Palembang terhadap tamu.

Hingga kini, Tari Tanggai tetap menjadi bagian penting dari berbagai upacara adat dan perayaan resmi di Sumatera Selatan. Tarian ini sering dipentaskan dalam acara pernikahan adat Palembang, peresmian gedung, festival budaya, dan acara penyambutan pejabat negara.

2. Makna Tari Tanggai

Tari Tanggai memiliki makna yang mendalam dalam konteks budaya Sumatera Selatan, khususnya Palembang. Beberapa makna utama dari tarian ini adalah:

  • Penghormatan kepada Tamu: Tarian ini merupakan bentuk penghormatan yang mendalam terhadap tamu agung atau tamu kehormatan yang datang ke wilayah tersebut. Gerakan yang anggun dan lemah lembut dalam tarian ini menggambarkan keikhlasan dan rasa hormat yang tulus dari masyarakat setempat.
  • Simbol Kelembutan dan Keanggunan: Gerakan Tari Tanggai yang lembut dan anggun mencerminkan karakter masyarakat Palembang yang ramah, halus, dan sopan. Tarian ini juga menjadi simbol keindahan dan kemurnian perempuan Palembang.
  • Nilai-Nilai Kehormatan dan Keramahan: Tari Tanggai menggambarkan nilai-nilai luhur dari masyarakat Palembang yang menjunjung tinggi kehormatan dan keramahan terhadap tamu yang datang. Hal ini menunjukkan bahwa tamu dianggap sebagai orang yang dihormati dan diistimewakan.
Baca Juga:  Simak!! Sejarah, Ciri-ciri, Fungsi Keunikan dan Filosofi Rumah Gapura Candi Bentar

3. Pakaian dalam Tari Tanggai

Pakaian yang dikenakan oleh para penari dalam Tari Tanggai mencerminkan keindahan budaya Palembang yang dipengaruhi oleh tradisi Melayu dan kerajaan Sriwijaya. Berikut adalah beberapa elemen utama pakaian Tari Tanggai:

  • Aesan Gede: Para penari mengenakan kostum tradisional Palembang yang disebut “Aesan Gede”. Pakaian ini sangat mewah dan berkilauan karena terbuat dari kain beludru berwarna merah atau kuning keemasan dengan hiasan sulaman benang emas. Aesan Gede menunjukkan status dan kemewahan, yang mencerminkan kekayaan budaya Palembang.
  • Tanggai (Kuku Emas): Salah satu ciri khas yang sangat menonjol dari Tari Tanggai adalah penggunaan tanggai, yaitu aksesoris berbentuk kuku panjang yang terbuat dari logam (biasanya emas atau tembaga). Tanggai ini dipasang di jari-jari penari, memberikan kesan anggun dan membuat gerakan tangan penari terlihat lebih indah.
  • Mahkota atau Siger: Para penari juga mengenakan mahkota tradisional Palembang yang disebut “Siger” di kepala mereka. Mahkota ini terbuat dari logam yang dihiasi dengan motif-motif emas yang rumit. Siger melambangkan status sosial dan kemuliaan.
  • Selendang dan Kalung Manik-manik: Selain kostum utama, penari juga mengenakan selendang yang dililitkan di pinggang atau bahu sebagai pelengkap. Kalung manik-manik dan aksesoris lain seperti gelang emas menambah kesan mewah dan anggun dalam penampilan penari.
Baca Juga:  Perbedaan Dasar Gerakan Divergen, Konvergen dan Transform

4. Gerakan dan Properti

Gerakan dalam Tari Tanggai sangat anggun dan halus, melambangkan sikap menghormati dan memuliakan tamu. Gerakan tangan dan jari menjadi fokus utama, karena kuku-kuku panjang (tanggai) yang digunakan oleh penari menambah daya tarik visual saat mereka menari.

Beberapa gerakan utama dalam Tari Tanggai meliputi:

  • Gerakan Membuka Tangan (Tari Sambut): Penari membuka tangan dengan lemah lembut, yang melambangkan sambutan hangat kepada tamu.
  • Gerakan Langkah Kecil: Penari melangkah dengan langkah kecil dan penuh keanggunan, menggambarkan kehalusan dan kesopanan dalam menyambut tamu.
  • Gerakan Berputar Perlahan: Sesekali, penari berputar dengan gerakan lembut yang melambangkan dinamika kehidupan dan keharmonisan.

Tari Tanggai tidak menggunakan banyak properti tambahan selain tanggai di jari para penari. Fokus utama adalah pada gerakan tangan dan ekspresi wajah penari yang menyampaikan penghormatan dan keramahtamahan.

- Iklan -

5. Musik Pengiring

Musik yang mengiringi Tari Tanggai biasanya terdiri dari alat musik tradisional Palembang yang menciptakan suasana khidmat dan anggun. Alat musik yang digunakan meliputi:

  • Gending Sriwijaya: Tarian ini diiringi oleh lagu “Gending Sriwijaya”, sebuah komposisi musik yang penuh dengan kemegahan dan keindahan, menggambarkan kejayaan masa kerajaan Sriwijaya.
  • Gong: Gong memberikan ritme dasar yang teratur dalam musik pengiring tarian.
  • Gamelan: Alat musik gamelan yang dimainkan secara harmonis menambah kesan megah pada pertunjukan Tari Tanggai.

Musik pengiring dalam Tari Tanggai biasanya dimainkan secara live oleh kelompok musisi tradisional, sehingga suasana yang tercipta lebih khidmat dan menyentuh. Itulah pembahasan mengenai Sejarah Tari Tanggai, Makna Tari Tanggai dan Pakaian yang dikenakan oleh para penarinya.

 

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU