Tarian tradisional dari NTB mencerminkan kekayaan budaya lokal, adat istiadat, serta nilai-nilai kebersamaan dan semangat juang masyarakat. Berikut adalah 10 tarian tradisional dari Nusa Tenggara Barat (NTB) beserta keunikannya:
- Tari Gandrung (Lombok)
- Keunikan: Tari Gandrung berasal dari suku Sasak di Lombok dan awalnya digunakan sebagai bentuk pemujaan terhadap Dewi Kesuburan. Tarian ini biasa dibawakan oleh penari wanita yang bergerak lincah dengan irama gamelan dan alat musik tradisional. Tari Gandrung juga melambangkan rasa syukur masyarakat atas hasil panen dan acara-acara pesta adat.
- Tari Rudat (Lombok)
- Keunikan: Tari Rudat adalah tarian yang menggabungkan unsur seni tari dengan seni bela diri dan nilai-nilai Islam. Tari ini biasanya dibawakan oleh penari pria dalam formasi baris, menampilkan gerakan yang energik dan dinamis. Tarian ini juga diiringi dengan tabuhan alat musik tradisional seperti gendang dan rebana.
- Tari Mpaa Lenggogo (Lombok)
- Keunikan: Tari Mpaa Lenggogo merupakan tarian pergaulan dari masyarakat Sasak. Tarian ini memiliki gerakan yang halus dan lincah, dibawakan oleh penari wanita dengan busana tradisional Lombok. Mpaa Lenggogo sering ditarikan pada acara-acara kebudayaan atau perayaan adat, mencerminkan semangat kebersamaan dan persahabatan.
- Tari Batunganga (Bima)
- Keunikan: Tarian ini berasal dari Kabupaten Bima dan terinspirasi dari legenda seorang pria yang tenggelam di sebuah gua bernama Batunganga. Tarian ini menceritakan kisah tersebut dengan gerakan yang dramatis dan penuh makna. Tarian ini menggambarkan kehidupan masyarakat dan mitos lokal.
- Tari Nguri (Sumbawa)
- Keunikan: Tari Nguri adalah tarian tradisional dari Sumbawa yang digunakan untuk menyambut tamu kehormatan atau raja. Tarian ini menggambarkan keagungan dan kemuliaan, dengan gerakan yang lembut dan anggun. Tarian ini sering diiringi oleh musik khas Sumbawa yang menggunakan alat-alat tradisional seperti gong dan gendang.
- Tari Bines (Lombok)
- Keunikan: Tari Bines adalah tarian pergaulan khas masyarakat Sasak di Lombok. Tarian ini biasanya dibawakan oleh remaja putri dalam acara-acara adat atau upacara pernikahan. Gerakan tarian ini gemulai dan penuh dengan nilai estetika, mencerminkan keceriaan dan keharmonisan dalam kehidupan sosial masyarakat.
- Tari Sereh Serumpun (Bima)
- Keunikan: Tari Sereh Serumpun menggambarkan kebersamaan dan kekompakan masyarakat Bima. Tarian ini biasanya dilakukan secara berkelompok dengan gerakan yang harmonis dan kompak. Tari ini sering dipentaskan pada acara adat dan upacara syukuran untuk merayakan persatuan dan gotong royong.
- Tari Lenggo (Bima dan Dompu)
- Keunikan: Tari Lenggo adalah tarian tradisional dari Bima dan Dompu yang menggabungkan gerakan tari dengan musik tradisional khas NTB. Tarian ini biasanya ditarikan oleh perempuan dengan gerakan tangan dan kaki yang anggun. Lenggo biasa dipentaskan untuk menyambut tamu kehormatan dan dalam upacara adat sebagai simbol keramahan.
- Tari Tandak (Sumbawa)
- Keunikan: Tari Tandak merupakan tarian pergaulan yang populer di kalangan masyarakat Sumbawa. Tarian ini biasanya dibawakan oleh penari pria dan wanita yang bergerak berpasangan. Gerakan tariannya menggambarkan keceriaan, saling menghormati, dan persahabatan dalam kehidupan sehari-hari.
- Tari Buja Kadanda (Bima)
- Keunikan: Tari Buja Kadanda adalah tarian perang yang berasal dari Bima. Tarian ini biasanya dibawakan oleh penari pria yang membawa perisai dan pedang, menggambarkan prajurit yang siap bertarung. Tarian ini penuh semangat dan kekuatan, melambangkan keberanian dan ketangguhan prajurit Bima dalam mempertahankan wilayah mereka.
Setiap tarian tradisional dari NTB mencerminkan kekayaan budaya lokal, adat istiadat, serta nilai-nilai kebersamaan dan semangat juang masyarakat. Tarian-tarian tersebut juga erat kaitannya dengan kehidupan sosial, keagamaan, dan sejarah masyarakat Nusa Tenggara Barat.