3. Dalam surat Ali Imran, 3:195 Allah swt juga menjanjikan:
فاَلَّذِيْ هاَجَرُوْا وَاُخْرِجُوْا مِنْ دِياَرِهِمْ وَاُذُوْا فِيْ سَبِيْليْ وَقاَتَلُواْ وَقُتِلُوْا لَاُكَفِّرَنَّ عَنْهُمْ سَيِّاَتِهِمْ وَلَاُ دْخِلَنَّهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهاَ الْاَنْهاَرِ ثَوَاباً مِنْ عِنْدِاللهِ وَاللهً عِنْدَهُ حُسْنُ الثّوَابِ
“ Maka orang-orang yang berhijrah, yang diusir dari kampung halamannya, yang disakiti pada jalan-Ku, yang berperang dan yang dibunuh, pastilah akan Ku-hapuskan kesalahan-kesalahan mereka dan pastilah Aku masukkan mereka ke dalam surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, sebagai pahala di sisi Allah. dan Allah pada sisi-Nya pahala yang baik.”
4. Juga janjiNya dalam surat At Taubah, 9:100 sebagai berikut;
وَالسَّابِقُوْنَ الْاَوَّلُوْنَ مِنَ الْمُهاَجِرِيْنَ وَالْاَنْصاَرِ وَالَّذِيْنَ اتَّبَعُوٍهُمْ بِاِحْساَنٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُم وَرَضٌوْا عَنْهُ وَاَعَدَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِيْ تَحْتَهاَ الْانْهاَرُ خالِدِيْنَ فِيْهاَ ذاَلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيْم
“Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar”.
Berdasarkan empat ayat tersebut di atas janji Allah yang akan didapat mereka yang berhijrah adalah:.
1.Tempat hijrah yang luas. 2.Rezeki yang banyak. 3.Pahala yang besar, walaupun jika yang bersangkutan belum sampai ke negeri yang dituju. 4.Derajat yang tinggi di sisi Allah.
5. Kemenangan yang besar. 6.Rahmat Allah.
7. Ridho Allah, Allah ridho kepada mereka dan merekapun ridho kepada Allah.
8. Surga.
9. Kenikmatan yang kekal. 10.Dihapuskan kesalahan-kesalahan yang lalu.
Sungguh luar biasa janji Allah kepada orang-orang yang berhijrah. Sepuluh macam janji tersebut, kalau diuraikan satu persatu, rasanya tidak mungkin kita bisa membayangkannya. Sebab kenikmatan surga saja menurut sebuah hadits Nabi “Tidak pernah dilihat mata, tidak pernah didengar telinga dan tidak pernah terbayangkan dalam hati dan fikiran manusia”.
Wallohu ‘alam bish showab.
Jakarta,5 Agustus 2022/7 Muharam 1444