Teks Ceramah Ramadhan Tema : Berkah dan Keutamaan Malam Lailatul Qadar

Teks Ceramah Ramadhan Tema : Berkah dan Keutamaan Malam Lailatul Qadar,  berikut ini akan memberikan contoh teks ceramah ramdahan tentang keutamaan malam lailatul Qadar pada bulan ramdhan ini.

Malam Lailatul Qadar di sebut adalah malam yang keutamaannya sangat kuat yaitu malam yang lebih utama dibandingkan malam seribu bulan.

Simak berikut ini Teks Ceramah Ramadhan dengan Tema : Berkah dan Keutamaan Malam Lailatul Qadar

- Iklan -

Assalamu’alaikum warohmatullahi Wabarakatuh

Segala puji hanya milik Allahhu Rabbi.

Segala zat yang Maha Ghafur, zat yang Maha Syukur yang telah memberikan beribu-ribu nikmat yang tidak terukur.

- Iklan -

Nikmat iman, nikmat islam, sampai nikmat sehat wal afiat sehingga kita bisa berkumpul di tempat yang insyaallah diberkahi Allah SWT.

Solawat serta salam semoga tercurah limpahkan kepada Nabi akhirul jaman, seorang Nabi yang lahirnya saja membuat goncang alam semesta, membuat heboh para malaikat Allah SWT, yang kalau bukan karenanya tidak akan Allah ciptakan alam semesta ini.

Siapakah dia, tidak lain dan tidak bukan yaitu Nabi Muhammad SAW.

- Iklan -

Semoga keluarganya, sahabatnya dan kita selaku umatnya yang mengikuti sunnah-sunnahnya semoga mendapatkan syafaatnya.

Jamaah Tarwih Yang InsyaAllah dirahmati Allah Subhana Wata’ala.

Alhamdulillah segala puji bagi Allah Swt. yang telah menjadikan bulan Ramadan yang di dalamnya terdapat Lailatul Qadar yang penuh rahmat. Selawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Rasulullah saw. beserta keluarga dan segenap sahabatnya serta seluruh kaum Muslimin yang mengikutinya.

Amma ba’du. Wahai kaum Muslimin, bertakwalah kepada Allah Swt., dan ketahuilah, sesungguhnya bulan ini adalah bulan yang mulia dan agung dan di dalamnya terdapat saat yang lebih mulia dari pada saat seribu bulan. Allah Swt. telah mewajibkan kalian agar berpuasa di bulan ini dan mendirikan salat pada malamnya untuk beribadah (qiyamul lail).

Oleh karena itu tingkatkanlah keimanan dengan memperbanyak ibadah. Juga merupakan suatu keutamaan pada sepuluh hari yang akhir melakukan i’tikaf di masjid. Semoga kita memperoleh keutamaan lailatul qadar, amin.

Allah Swt. berfirman:

“Sesungguhnya Kami telah menurunkan Al-Qur’an pada “Lailatul Qadar”.

Tahukah kalian apakah “Lailatul Qadar”? Itulah malam yang lebih utama dari pada seribu bulan”. (Al Qodr: 1-3).

Anas bin Malik ra menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan keutamaan di situ adalah bahwa amal ibadah seperti salat, tilawah Al-Qur’an, dan zikir serta amal sosial (seperti sedekah dana zakat), yang dilakukan pada malam itu lebih baik dibandingkan amal serupa selama seribu bulan (tentu di luar malam Lailatul Qadar sendiri).

Baca Juga:  Renungan Harian Kristen, Jumat, 15 November 2024: “Itu Bukan Urusanmu”

Dalam riwayat lain, Anas bin Malik juga menyampaikan keterangan Rasulullah saw. bahwa sesungguhnya Allah Swt. Mengkaruniakan “Lailat al-qodr” untuk umat-Ku, dan tidak memberikannya kepada umat-umat sebelumnya.

Sementara berkenaan dengan ayat 4 surat Al-Qadr, Abdullah bin Abbas ra menyampaikan sabda Rasulullah bahwa pada saat terjadinya Lailatul Qadar, para malaikat turun ke bumi menghampiri hamba-hamba Allah Swt. yang sedang qiyam al lail, atau melakukan zikir, para malaikat mengucapkan salam kepada mereka. Pada malam itu pintu-pintu langit dibuka, dan Allah Swt. menerima tobat dari para hamba-Nya yang bertobat.

Dalam riwayat Abu Hurairah ra, seperti dilaporkan oleh Bukhori, Muslim dan al Baihaqi, Rasulullah saw. juga pernah menyampaikan, “Barang siapa melakukan qiyam (salat malam) pada Lailatul Qadar, atas dasar iman serta semata-mata mencari keridaan-Nya,maka Allah Swt. akan mengampuni dosa-dosa yang pernah dilakukannya”.

Kaum Muslimin rahimakumullah! Demikian banyaknya keutamaan Lailatul Qadar sehingga Ibnu Abi Syaibah pernah menyampaikan ungkapan al-Hasan al-Bashri, katanya:

“Saya tidak pernah tahu adanya hari atau malam yang lebih utama dari malam yang lainnya, kecuali “Lailatul Qadar”, karena Lailatul Qadar lebih utama dari (amalan) seribu bulan.”

Rasulullah saw. telah bersabda, “Barang siapa mencari lailat al-qodr, hendaknya ia mencarinya pada malam kedua puluh tujuh”. (HR. Ahmad). Kaum Muslimin yang berbahagia! Sesuai dengan firman Allah pada awal surat Al-Qodr, serta pada ayat 185 surat Al-Baqoroh, dan hadis Rasulullah saw., maka para ulama bersepakat bahwa “Lailat al-qodr” terjadi pada malam bulan Ramadan.

Bahkan, seperti diriwayatkan oleh Ibnu Umar, Abu Dzar, dan Abu Hurairah, lailat al-qodr bukannya sekali terjadi pada masa Rasulullah saw. saja, melainkan ia terus berlangsung pada setiap bulan Ramadan untuk mashlahat umat Muhammad, sampai terjadinya hari kiamat.

Adapun tentang kapan persis terjadinya Lailatul Qadar, para ulama berbeda pendapat disebabkan beragamnya informasi hadis Rasulullah saw., serta pemahaman para sahabat tentang hal tersebut. Sebagaimana tersebut di bawah ini:

Lailatul Qadar terjadi pada malam 17 Ramadan, malam diturunkannya Al-Qur’an disampaikan oleh Zaid bin Arqom, dan Abdullah bin Zubair ra. (HR Ibnu Abi Syaibah, Baihaqi dan Bukhori dalam tarikh).

Baca Juga:  Cara Mengatur Posisi Shaf Anak Kecil Saat Salat Jamaah

Lailat al-qodr terjadi pada malam-malam ganjil di sepuluh hari terakhir bulan Ramadan.

Diriwayatkan oleh Aisyah dari sabda Rasulullah saw., “Carilah Lailatul Qadar pada malam-malam ganjil di sepuluh hari terakhir bulan Ramadan”. (HR. Bukhori, Muslim dan Baihaqi).

Lailatul Qadar terjadi pada malam tanggal 21 Ramadan, berdasarkan hadis riwayat Abi Said al Khudri yang dilaporkan oleh Bukhori dan Muslim. Lailatul Qadar terjadi pada malam tanggal 23 bulan Ramadan, berdasarkan hadis riwayat Abdullah bin Unais al Juhany, seperti diriwayatkan oleh Bukhori dan Muslim.

Lailatul Qadar terjadi pada malam tanggal 27 bulan Ramadan, berdasarkan hadits riwayat Ibnu Umar, seperti dikutip oleh Ahmad. Dan seperti diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah, bahwa Umar bin al Khoththob, Hudzaifah serta sekumpulan besar shahabat, yakin bahwa Lailatul Qadar terjadi pada malam 27 bulan Ramadan.

Rasulullah saw. seperti diriwayatkan oleh Ibnu Abbas, juga pernah menyampaikan kepada sahabat yang telah tua dan lemah tak mampu qiyam berlama-lama dan meminta nasihat kepada beliau kapan ia bisa mendapatkan Lailatul Qadar, Rasulullah saw., kemudian menasihati agar ia mencarinya pada malam ke 27 bulan Ramadan. (HR Thabroni dan Baihaqi).

Menurut Ibnu Umar dan Abi Bakrah yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori dan Muslim, terjadinya Lailatul Qadar mungkin berpindah-pindah pada malam-malam ganjil sepanjang sepuluh hari terakhir bulan Ramadan. Sesuai informasi terakhir ini, dan karena langka dan pentingnya Lailatul Qadar.

Oleh karena itu maka selayaknya setiap Muslim berupaya sungguh-sungguh untuk mendapatkan Lailatul Qadar dalam bulan Ramadan ini, yaitu semenjak awal hingga akhir Ramadan.

Wahai kaum Muslimin! Adapun tanda-tanda datangnya lailatul qadar adalah seperti yang diriwayatkan Oleh Imam Muslim, Ahmad, Abu Daud dan Tirmidzi, bahwa Rasulullah saw., pernah bersabda:

“Pada saat terjadinya Lailatul Qadar itu, malam terasa jernih, terang, tenang, cuaca sejuk tidak terasa panas tidak juga dingin. Dan pada pagi harinya matahari terbit dengan jernih terang benderang tanpa tertutup sesuatu awan.”

Kaum Muslimin yang berbahagia! Dari pemaparan di atas maka dapat disimpulkan bahwa malam Lailatul Qadar adalah malam keutamaan yaitu lebih utama dari pada seribu bulan. Oleh karena itu tingkatkanlah ibadah ini di dalam bulan Ramadan, semoga kita mendapatkan malam keutamaan itu, amin.

Wassalamu’alaikum warohmatullahi Wabarakatuh.

Teks Ceramah Ramadhan tentang Lailatul Qadar

- Iklan -

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU