Unsur Berita
Peristiwa yang memenuhi minimal salah satu nilai berita di atas dilaporkan wartawan dengan mengacu pada elemen berita yang dikenal dengan unsur 5W+1H.
- Who – Siapa
- What – Apa
- When – Kapan
- Where – Di mana
- Why – Kenapa
- How – Bagaimana
Jika memahami 51H1, menulis berita sangat mudah dilakukan. Cukup memakai rumus standar berdasarkan elemen 5W1H, maka sebuah berita sudah bisa dibuat.
Pengertian detail 5W1H adalah sebagai berikut:
- Who (siapa): siapa-siapa saja yang terlibat dalam kejadian/peristiwa; pelaku, korban, pemeran utama, peran pengganti, figuran, orang, lembaga, organisasi, pejabat tertentu, dan sebagainya.
- What (apa): peristiwa apa yang terjadi, kejadiannya apa, acara apa?
- When (kapan): kapan kejadiannya? Ini unsur waktu yang biasa ditulis dalam bentuk hari dan tanggal, misalnya, Senin (22/4/2020)
- Where (di mana): di mana kejadiannya? Ini tentang lokasi atau tempat acara. Misalnya, “di Depan Gedung Sate Jln Diponegoro Kota Bandung.
- Why (kenapa) : kenapa peristiwa itu terjadi? Apa penyebabnya, apa latar belakangnya, apa tujuannya, mengapa itu dilakukan, dan sebagainya.
- How (bagaimana): proses kejadiannya atau suasana peristiwa; apa saja acaranya, siapa saja pembicaranya, bagaiana jaannya aksi demo, dll.
Dengan demikian, secara sederhana teknik menulis berita di media online itu “hanya” menyusun unsur 5W1H itu. Biasanya dimulai dengan unsur who atau what, diikuti unsur where dan when, kemudian why dan how di alinea berikutnya.
Gaya Penulisan Berita di Media Online
Banyak ulasan tentang gaya menulis online. Di antaranya Web Writing Style Guide dan Style Guide for Writer.
Dipadukan dengan “hasil pengamatan” terhadap situs berita seperti BBC Indonesia, inilah lima teknik dasar menulis di media online, dengan fokus pada “tampilan naskah”:
1. Alinea pendek
Tulisan online, termasuk di blog, hendaknya menggunakan alinea (paragraf) pendek. idealnya, satu alinea maksimal lima baris (five lines per paragraph). Contoh terbaik bisa disimak situs BBC Indonesia.
2. Jarak antar alinea
Harus ada jarang antar alinea, menyisakan “ruang kosong” atau “ruang putih” (white space) antar-alinea. Ini membuat naskah online mudah dipindai dan enak dibaca.
3. Tidak ada indent
Tulisan online tidak mengenal indent, tekuk / lekuk ke dalam di awal alinea, seperti gaya naskah koran atau majalah. Ide penulisan online nomor 3 ini boleh diabaikan, tapi jadinya “tidak lazim”. Coba simak situs-situs terkemuka, adakah indent?
4. Rata kiri (align eft)
Perataan teks kiri merupakan standar penulisan di website atau media online. Rata kiri akan membuat naskah menjadi nyaman dibaca, scannable, dan banyak menyisakan “ruang istirahat mata”.
Jika menggunakan “align justify”, maka tulisan akan terkesan formal, serius, dan kaku. Jarang sekali ada situs yang menggunakan “justify”, misalnya situs instansi pemerintah yang “terbawa suasana formal-birokratis”.
5. Highlight
Berita di media online akan lebih scannable dan enak dibaca jika tulisan online diberi tanda-tanda khusus pada bagian khusus, seperti ditebalkan (bold), dimiringkan (italic), diberi warna (color), atau di-block qoute. Ini akan menjadikan naskah online Anda “eye catching” menarik perhatian mata user.
Gaya atau teknik penulisan berita di media online tersebut dilaksanakan dengan baik oleh situs-situs besar. Contohnya penulisan berita dari BBC Indonesia berikut ini.