Tidak Meremehkan Majelis Duka, Termasuk Adab dan Etika Rayakan Muharram

Perayaan memasuki bulan Muharram pun perlu dihidupkan. Demikian hari Asyura (10 Muharram ). Tetapi dengan catatan, hendaknya bila menghadiri acara, antara lain yang digelar di majelis-majelis, punya adab dan etika.

Begitu dimuliakannya juga bulan Muharram. Sebab inilah bulan, bulannya Allah Subhanahu Wataala. Bahkan bila hadir, tidak sekedar hadir. Tetapi, sedapat mungkin, mengambil peran. Demikianlah pesan pesan dari Ahlul Bait Rasulullah SAW.

Salah satu pula adab dan etika dalam menghadiri acara acara peringatan Muharran dan Asyura, tidak meremehkan atau menganggap enteng hadir di majelis majelis duka. Walaupun peremehan itu, sekedar lintasan pikiran atau hanya terbesit di hati.

Jangan sampai terlintas di fikiran bahwa majelis majelis duka itu tidaklah penting, tidak bermanfaat. Nauzubillahi minzalik. Tidak pula sengaja bermalas malasan tidak hadir. Padahal sebenarnya mampu dan sedang leluasa untuk hadir.

Setidaknya, bisa mengikuti acara online (live streaming atau menyimak rekamannya ). Diriwayatkan dari Imam Ali bin Musa ar – Ridha as, “Siapa yang duduk di majelis yang di dalamnya dihidupkan urusan kami (baca :.apa apa yang berhubungan dengan Ahlul Bait as), maka hatinya tidak mati “. (Uyun Akhbar ar – Ridha, jilid 1, halaman 294, no 48 ).

Baca Juga:  Renungan Harian Kristen, Sabtu, 9 November 2024: Pelayanan Kudus

Ambil Bagian

Sebisa mungkin ikut ambil bagian (berperan) dalam mengagungkan syiar syiar Ahlul Bait as. Walaupun sekedar menyebarkan postingan, tulisan, flyer, link, informasi informasi terkait syiar syiar tersebut.

Itu lebih baik dari pada tidak berbuat sama sekali. Tidak terlibat sedikit pun. Apabila memang tidak memiliki keinginan untuk menghidupkan urusan urusan seperti ini.

Adapun bentuk khidmat atau pengagungan syiar syiar itu, disesuaikan dengan kemampuan masing masing. Yang penting didasarkan pada niat yang tulus meraih ridha Allah SWT, melalui pengabdian di jalan Rasulullah Muhammad SAW dan Ahlul Bait as.

- Iklan -

Mengingatkan kita pesan Imam Ali bin Abi Thalib as : ” Lakukanlah kebaikan, dan jangan menganggap remeh sesuatupun dari kebaikan. Karena kecilnya kebaikan (di sisi manusia itu ) itu hakikatnya besar (di sisi Allah SWT). Dan sedikitnya kebaikan (di sisi manusia) itu hakikatnya banyak (di sisi Allah SWT). Nahjul Balaghah, halam 550.-55i no.422.

Kembali buka sejarah Karbala yang sesungguhnya, pelajarilah, ambil hikmahnya dan jadikan ini semua cambukan untuk melakukan perbaikan, agar ucapan dan tindakan kita, selaras dengan yang diucapkan oleh Imam Husain as.

Selanjutnya, adab dan etika saat menghadiri malam Muharram dan Asyura

  1. Sebelum hadir, terlebih dahulu bersihkan hati dan usahakan dalam keadaan wudhu. Dan sampaikan salam duka kepada Sohibuz Zaman afs,.Imsm kita saat ini yang amat berduka dengan bulan Muharram ini.
  2. Fokus hati dan fikiran untuk acara Imam Husain as. Jangan sampai kehadiran kita, memberikan dampak negatif pada para hadirin lainnya dengan sikap dan prilaku kita yang tidak baik.
  3. Sadarilah bahwa kita hadir di acara Syahadah Imam Husein as, yang artinya, tentu acara ini adalah acaranya Imam ma,’shumin.as yang Insya Allah merekapun hadir.
  4. Maka tidak sepantasnya jika kita mencela susunan acaranya. Atau meremehkan penceramahnya. Bahkan lebih buruknya jika kita membahas sesuatu yang tidak penting, selama acara berlangsung
  5. Jika pun ada sesuatu yang ingin disampaikan sebuah kritik atau saran, tentu disampaikan pada panitia pelaksana yang bersangkutan dengan acara yang santun, bukan membicarakan pada sembarangan orang.
  6. Yang terakhir, ambil.bagian dari setiap acara semaksimal mungkin dengan materi, tenaga, ilmu atau apapun yang bisa kita lakukan sebagai wujud kecintaan dan keterlibatan kita pada acara mulia ini, demi menghibur Sayidah Fatimah Az – Zahra as. (Ana)
Baca Juga:  Renungan Harian Kristen, Sabtu, 26 Oktober 2024: Apakah Tugas Seorang Misionaris?

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU