Tiga Macam Pengangkatan Amalan Kepada Rabb

Dalam Tahdibus Sunan Abi Dawud, karya Ibnul Qayyim (2/199), Tariqul Hijiratan, hal 75 dan Larha ‘iful Ma’arif hal 126, menerangkan, terangkatnya amalan kepada Allah, ada tiga macam. Sebagaimana ditunjukkan oleh dalil-dalil syariat.

Pertama, terangkatnya amalan harian, yaitu, sehari dua kali, malam dan siang hari. Sebagaimana di dalam hadist: ” Amalan malam terangkat sebelum amalan siang. Dan amalan siang terangkat sebelum amalan nalam (HR Muslim; 178).

Jadi amalan siang terangkat sebelum amalan akhir dan amalan malam juga diangkat pada saat akhir.

Malaikat Berkumpul di Waktu Salat Shubuh dan Ashar

Malaikat naik dengan membawa amalan pagi yang terakhir, di waktu yang terakhir di awal waktu siang. Dan naik membawa amalan siang, setelah sekesainya di waktu awal nalam. Sebagaimana di dalam hadiat dijelaskan, : ” Malaikat yang bertugas di nalam dan siang hari bergantian mengamati kalian. Lalu mereka berkumpul di waktu salat fajar (shubuh) dan waktu salat ashar. (HR.Bukhari no 555 dan Muslim no 632)

Baca Juga:  Firasat Rasulullah Akan Berpisah

“Maka barang suapa yang diwaktu tersebut, berada di dalam ketaatan, maka dia akan diberkahi rezeki dan amalannya”. (Fathul Bari karya Ibnu Hajar II=37).

Karena itulah Adh Dhahhak biasa menangis di akhir waktu siang, lalu berkata :” Sy tidak tahu, apakah amalanku diangkat atau tidak”. (Lathaiful Ma’arif Hal
127).

Kedua, Terangkatnya amalan pekanan. Amalan pekanan terangkat dalam pekan sebanyak dua kali. Yaitu di hari Senin dan Kamis. Sebagaimana dijelaskan dalam hadist berikut ini : ” Amalan manusia terangkat dalam setiap pekannya sebanyak dua kali. Yaitu pada hari Senin dan Kamis. Setiap hamba beriman akan diampini dosanya, kecuali seorang hamba yang dia memiliki permusuhan dengan saudaranya. Dikatakan kepadanya ” tinggalkan kedus orang ini sampai mereka berdua berdamai. ( HR. Muslim : 36 ).

Baca Juga:  4 Janji Allah Pada Orang yang Salat Tahajjud

Ibrahim An Nakha’i pernah [menangis di hadapan isterinya pada hari Kamis dan isterinua oun ikut nenangis. Am Nakha’i berkara, ” Hari ini amalan kita terangkat kepada Allah”. (Larhaiful Ma’arif Hal. 127)

- Iklan -

Ketiga, Terangkatnya amalan tahunan. Semua amalan dalam setahun,terangkat selurumnya dalam setahun, pada bulan Syaban. “Di bulan ini, amalan terangkat sampai ke Rabb semesta alam”.

Kemudian, barulah terangkat seluruh amalan seunur hidup setwlah mati. Apabila ajal datang menjemput, maka terangkatlah amalan seumur hidupnya seluruhnya di hadapan Alla SWT. Dan dihamparkan lemnaran amalanbya. Ini adalah paparan yang terakhir

Setiap terangkatnya amalan terdapat hikmah yang hanya diketahuioileh Rabb kita saja

Dari Allah lah risalah itu berasal. Dan tugas Rasulullah yang menyampaikan. Sedangkan kewajiban kita hanyalah menerima. ( Syaikh Shalih al Munajjid/ana ).

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU