FAJARPENDIDIKAN.co.id-Tiga mahasiswa tersebut adalah M. Fitrah Ashary Bangun, Andhika Rahmat, dan Igo Ilham Hilabi. Ketiga mahasiswa program studi (prodi) manajemen tersebut berhasil lulus kuliah tanpa skripsi berkat publikasi ilmiah yang mereka rampungkan bulan lalu.
Hal itu dapat terlaksana berkat kebijakan prodi manajemen yang memperbolehkan mahasiswa untuk mengganti skripsi dengan publikasi jurnal bereputasi.
Salah satu dosen pembimbing, Dr. R. Iqbal Robbie, S.E., M.M, mengatakan bahwa memperbanyak pilihan tugas akhir sudah dilakukan prodi manajemen sejak beberapa tahun lalu.
Dengan kebijakan ini, mahasiswa harus melakukan proses pengajuan tugas akhir jurnal yang hampir sama dengan skripsi. Pengajuan itu berupa Surat Keputusan (SK) pembimbing.
Mahasiswa juga harus melakukan bimbingan dengan dosen dalam proses pengerjaan jurnal, dan melakukan verifikasi ketika jurnal telah diterbitkan.
“Perbedaan paling mencolok dari jurnal dan skripsi ada di bagian publikasi. Jurnal mengharuskan naskah penelitian mahasiswa untuk dipublish minimal pada jurnal akreditasi nasional peringkat (Sinta) dua dan jurnal internasional bereputasi. Dibanding skripsi, jurnal lebih ringkas dalam proses penulisan,” ujar Iqbal seperti dikutip detikEdu dari laman resmi UMM (29/8).
Lebih lanjut, dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMM mengatakan bahwa ada tiga mahasiswa yang jurnalnya terverifikasi dan berhasil lulus tanpa skripsi dalam satu semester ini.
Mereka mampu mempublish karyanya pada jurnal Science and Technology Index (Shinta) 2. Uniknya ketiga mahasiswa ini telah mempersiapkan jurnal jauh-jauh hari sebelum mereka memperoleh SK pembimbing. Hal tersebut mempersingkat proses pengerjaan yang mereka lakukan.
“Keberadaan TA jurnal ini sangat bagus karena penelitian mahasiswa dapat teruji dengan baik. Oleh karenanya, kami mendorong mahasiswa untuk memproduksi jurnal sebelum menginjak semester akhir,” kata dosen kelahiran Pamekasan tersebut.
Sementara itu, Andhika, sebagai salah satu mahasiswa yang lulus tanpa skripsi mengatakan bahwa pengerjaan jurnal ini tergolong singkat.
Penulisannya sendiri hanya memakan waktu dua minggu. Sementara proses publikasi dan verifikasi jurnal memakan waktu tiga bulan.
“Saya tertarik mencoba tugas akhir jurnal karena konkret dan kritis dalam proses pengerjaan maupun hasilnya. Selain itu saya sudah mempelajari kasus untuk jurnal saya sejak menjadi mahasiswa baru. Hal tersebut memudahkan saya dalam proses pengerjaan TA,” ungkapnya.
Kedepannya, mahasiswa asal Ternate tersebut berharap kampus bisa mendorong mahasiswa untuk berani berkarya melalui TA jurnal.
Di sisi lain para mahasiswa juga diharapkan bisa mengerti bahwa menulis jurnal itu merupakan hal yang sangat menarik.
“Jika kedua hal tersebut dapat tercipta, maka akan saling menguntungkan bagi kedua belah pihak. Baik dalam penyelesaian tugas akhir kuliah maupun akreditasi jurusan,” tutup mahasiswa lulusan prodi manajemen UMM.