Tiga Perguruan Tinggi Indonesia Raih Peringkat 100 Besar Dunia

FAJARPENDIDIKAN.co.id – Peran perguruan tinggi Indonesia dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) menunjukkan peningkatan yang signifikan.

Sembilan perguruan tinggi Indonesia yaitu Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UGM), IPB University, Universitas Padjadjaran (Unpad), Universitas Brawijaya (UB) Universitas Airlangga (Unair), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Diponegoro (Undip) dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)  meraih prestasi sangat baik dalam pemeringkatan Times Higher Education (THE) 2020 dalam kategori Impact Ranking.

Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Plt. Dirjen Dikti) Nizam mengatakan tiga perguruan tinggi Indonesia menorehkan prestasi sangat membanggakan karena masuk 100 besar dunia pada Times Higher Education Impact Ranking yaitu UI di peringkat 47, UGM di peringkat 72, dan IPB University di peringkat 77.

“Prestasi ini sangat membanggakan. Ini menunjukkan perguruan tinggi di Indonesia sangat berperan bagi pembangunan berkelanjutan, tidak hanya menjadi menara gading, namun menjadi menara air. Pengabdian perguruan tinggi Indonesia kepada masyarakat diakui dunia internasional,” tutur Nizam di Yogyakarta, Kamis (23/4) melalui pesan singkat.

Selain itu, terdapat enam perguruan tinggi Indonesia yang juga berhasil menorehkan prestasi yang menggembirakan, yaitu Unpad yang berada di peringkat 101-200, UB di peringkat 201-300, Unair di peringkat 301- 400, ITB di peringkat 301-400, Undip di peringkat 301-400, dan ITS di peringkat 401-600.

Baca Juga:  Bagaimana Peran GMP dalam Industri Farmasi?

Sebagaimana diketahui, Pemeringkatan Impact Ranking yang dilakukan oleh Times Higher Education dilakukan dengan mengukur dan melihat peran perguruan tinggi di dunia melalui 17 indikator Tujuan SDGs. Times Higher Education Impact Ranking tahun ini diikuti 766 institusi bergengsi di seluruh dunia.

Riset yang Berdampak

Plt. Dirjen Dikti berharap prestasi ini menjadi pemacu semangat perguruan tinggi di Indonesia untuk semakin berkontribusi bagi pembangunan berkelanjutan di Indonesia.

“Sejalan dengan tujuan SDGs, maka peran dan sumbangsih perguruan tinggi Indonesia selama pandemi Covid-19 ini diharapkan juga dapat ditingkatkan mulai dari pencegahan hingga penanganan Covid-19,” ujar Nizam.

- Iklan -

Di kesempatan berbeda, Rektor Universitas Indonesia Ari Kuncoro menuturkan, capaian ini merupakan salah satu pencapaian besar dan menunjukkan bahwa UI semakin dikenal masyarakat global dan tetap menjadi yang terbaik di Indonesia.

Di tengah situasi yang tidak mudah saat ini sebagai dampak dari pandemi covid-19, UI tetap berkomitmen menghadirkan solusi atas permasalahan covid-19 melalui aktivitas inovasi, riset, dan pengabdian masyarakat.

“Kontribusi para tenaga pengajar, peneliti, tenaga kependidikan, dan mahasiswa serta berkolaborasi dengan industri, pemerintah, dan masyarakat mampu membuat UI semakin melesat dan berdampak bagi negeri,” tutur Ari Kuncoro.

Baca Juga:  Farmasi di Era Modern: Peran, Tantangan, dan Masa Depan

Rektor IPB, Arif Satria, bersyukur atas torehan prestasi ini, yang menggambarkan bahwa Perguruan Tinggi di Negara Berkembang juga mampu menunjukkan kinerjanya melalui metodologi pemeringkatan yang dilakukan oleh lembaga independen dunia yang kredibel tersebut.

Menurutnya, sistem pemeringkatan ini mengakomodir semua aspek kinerja tridharma perguruan tinggi, di mana IPB menunjukkan kinerja yang sangat baik dan konsisten, baik di tataran nasional maupun internasional.

IPB, jelas Arif, telah memperoleh penghargaan nasional di bidang inovasi, dan hasil ini juga menegaskan lagi peringkat IPB sebagai Top 60 pada QS World University Ranking by Subject on Agriculture and Forestry 2020 yang belum lama ini dirilis.

“Masuknya IPB di jajaran Top 77 universitas dunia THE Impact Rankings semakin mendorong ‘research for impacts’, yaitu penelitian yang menghasilkan IPTEKS dan inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat. Dalam rangka memperkuat kontribusi IPB dalam pencapaian SDGs, telah dikembangkan Pusat Kajian Sains Keberlanjutan dan Transdisiplin, dan SGD Network di IPB sejak tahun 2018 yang lalu,” terang Arif Satria. (*)

Sumber : SIARAN PERS Nomor: 091/Sipres/A6/IV/2020

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU