Tim Center for Indonesian Healthy Cities Studies (CIHCS) Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin (FKM Unhas) bersama Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan melakukan monitoring dan evaluasi terhadap tiga Puskesmas yang telah terpilih dalam program peningkatan imunisasi melalui pendekatan Human Centered Design (HCD) di Kabupaten Bulukumba, Jumat 15 Juli 2022.
Monitoring dilakukan oleh Sitti Hidayah, SKM, MKes dan Muhammad Rachmat, SKM MKes selaku fasilitator Provinsi bersama Tim CIHCS FKM Unhas Afiifah, SKM; Yusniar Anggareny, SKM; dan St Ainul Rachmadani, SKM.
Didampingi oleh fasilitator Kabupaten Bulukumba yaitu Fitriah, SKM, MKes, Andi Parawansyah, SKM, dan Muhajir, serta empat orang perwakilan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bulukumba.
Berlokasi di tiga puskesmas, kegiatan ini pun dibagi menjadi tiga tim yaitu pada Puskesmas Bontobangun diwakili oleh Sitti Hidayah, SKM MKes; dan Muhajir selaku fasilitator dan perwakilan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bulukumba Dra Umrah Aswani, MM dan Nurisdah, SST SKM MKes; serta Afiifah, SKM dari Tim CIHCS.
Dalam kesempatan ini Kepala Dinas Kabupaten Bulukumba Umrah Aswani juga menyampaikan dukungan terhadap kegiatan HCD khususnya di Puskesmas Bontobangun.
“Puskesmas Botobangun telah menjadi salah satu puskesmas terpilih untuk mengikuti segala rangkaian program HCD sampai pada agenda penyelidikan cepat ini.
Sehingga kami sangat mengapresiasi dan yakin bahwa tim HCD Puskesmas Bontobangun insya Allah bisa melakukan perubahan terhadap cakupan imunisasi,” tegasnya.
Adapun monitoring di Puskesmas Salassae dipandu oleh Muhammad Rachmat, SKM MKes; Andi Parawansyah, SKM selaku fasilitator dan perwakilan Tim CIHCS St Ainul Rachmadani, SKM.
Kunjungan di Puskesmas Bontotiro dilakukan fasilitator Fitriah, SKM MKes; perwakilan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bulukumba Hj Kasmarinda, SKM MKes dan Armiati, SKM, serta Yusniar Anggareny, SKM dari Tim CIHCS.
“Selama kegiatan berlangsung fasilitator Provinsi/Kabupaten serta perwakilan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bulukumba memberikan masukan dan arahan terkait imunisasi utamanya pada kelompok persona yang tidak mendukung imunisasi,” jelas Muhammad Rachmat.
“Fasilitator juga membantu tim HCD Puskesmas untuk menggali lebih dalam terkait alasan penolakan imunisasi di masyarakat,” tutup Muhammad Rachmat yang merupakan dosen di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin.