Tim Pengusul UNM dan UMI Laksanakan Matching Fund di Desa Bontominasa

Tim Kedaireka Universitas Negeri Makassar (UNM) dan Universitas Muslim Indonesia (UMI) melakukan beberapa jenis kegiatan yaitu pembuatan pupuk kompos, organic cair, instalasi akuaponik, minapadi, pembuatan teh herbal dan pelatihan pemasaran berbasis digital.

Pelatihan ini diharapkan mampu mewujudkan kemandirian pangan masyarakat Desa Bontominasa, Kecamatan Bulukumpa, Kabupaten Bulukumba.

Project pelatihan ini dilatar belakangi oleh potensi lahan pertanian warga yang sangat luas namun hasilnya masih dirasa belum maksimal. Selain itu, hasil-hasil pertanian dan kerajinan warga masyarakat Desa Bontominasa, umumnya masih dipasarkan secara konvensional sehingga hasil penjualannya kurang.

Baca Juga:  Mengupas Jurusan Farmasi: Dari Kimia hingga Teknologi Obat Modern

Berdasarkan permasalah tersebut tim Matching Fund yang berasal dari hasil kolaborasi dosen UNM dan UMI memberikan beberapa pelatihan serta penyerahan alat dan bahan untuk proses instalasi akuaponik, pembuatan pupuk organik cair, kompos, teh herbal dan pelatihan pemasaran digital.

Budidaya dengan sistem akuaponik dan minapadi memberikan banyak keuntungan. Tanaman yang dibudidayakan mendapatkan sumber makanan dari kotoran ikan, sedangkan ikan mendapatkan air sebagai tempat hidupnya.

Baca Juga:  Rahasia di Balik Lab Uji Obat: Menjamin Efektivitas dan Keamanan

Pupuk organik cair dan kompos merupakan hal penting dalam pertanian, dikarenakan pupuk jenis ini dapat membantu proses penyuburan tanaman. Proses pembuatan pupuk organik cair menggunakan metode anaerob, dengan memfermentasikan limbah-limbah organik dengan bantuan EM4.

Proses pembuatan pupuk kompos dilakukan dengan metode penimbunan limbah-limbah dedaunan yang dicacah dan dicampurkan dengan larutan EM4 kemudian disimpan di dalam tong kompos/compost bag selama 1 bulan.

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU