Tim PKM Fakultas Peternakan Unhas Beri Pelatihan Pembuatan Silase Dari Pucuk Tebu

FAJARPENDIDIKAN.co.id – Tim Program Pengabdian Kepada Masyarakat Unhas-Program Kemitraan Masyarakat (PPMU-PKM) melakukan Pelatihan Pembuatan Silase berbahan pucuk tebu di Kabupaten Takalar.

Kegiatan ini dilakukan pada hari Sabtu tanggal 24 Juli 2021 di Kelompok Tani Sikamasea yang berlokasi di Desa Balangtanaya, Kecamatan Polongbangkeng Utara, Kabupaten Takalar, Provinsi Sulawesi Selatan.

Kelompok Tani Ternak ini merupakan mitra Pabrik Gula Takalar. Menurut ketua Tim PPMU-PKM Unhas, Dr Ir A Amidah Amrawaty, SPt., MSi., IPM. tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memperkuat kelembagaan kelompok tani ternak menyangkut aspek produksi dan aspek manajemen usaha.

Khususnya pemanfaatan limbah pertanian (pucuk tebu) sebagai pakan alternatif yang diperlukan pada musim-musim tertentu seperti musim kemarau, dan pemanfaatan limbah ternak (feses) sebagai pupuk kompos.

Kegiatan pengabdian ini merupakan Program Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Hasanuddin-Program Kemitraan-Masyarakat (PPMU-PKM) Pelaksanaan Tahun 2021.

Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Sukriadi Oyo, S.Pd yang menerima rombongan dalam sambutannya menyampaikan apresiasi yang cukup besar kepada Tim PKM Unhas karena di daerahnya ketersediaan pucuk tebu cukup berlimpah namun masyarakat khususnya petani/peternak belum memanfaatkannya sebagai pakan secara maksimal.

Baca Juga:  Unifa Sosialisasi Program RPL untuk Prajurit TNI

Ia mengharapkan agar kegiatan ini dapat memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada anggota kelompok tani sehingga ada peningkatan kapasitas dan mereka dapat mengetahui manfaat pucuk tebu dan memanfaatkannya sebagi sumber pakan ternak.

Dr Ir Jamila Mustabi, SPt., MSi., IPM. salah satu anggota tim menjelaskan bahwa pucuk tebu dapat digunakan sebagai hijauan makanan tenak pengganti rumput gajah.

- Iklan -

“Meskipun kandungan protein, mineral dan vitamin yang relatif rendah, namun dapat diatasi dengan memberikan bahan suplementasi tertentu agar tetap tercukupi kebutuhan protein, mineral dan vitaminnya,” jelasnya.

Lebih lanjut dijelaskan bahwa manfaat teknologi silase pada pakan komplit yang mengandung pucuk tebu sebagai bahan dasar dapat disimpan selama satu bulan, dua bulan atau enam bulan bahkan satu tahun sehingga kendala pakan pada musim kemarau dapat diatasi.

Pada kesempatan tersebut, para peserta diajarkan bagaimana membuat dan cara pengambilan silase ketika proses ensilase telah selesai sekitar tiga minggu.

Untuk mengetahui ciri-ciri silase yang baik adalah jika rasa dan wanginya asam, warna pakan ternak msih hijau, tidak berlendir, tidak berjamur dan menggumpal.

Baca Juga:  KKJ Indonesia Desak Rektor Unhas Hentikan Kriminalisasi Terhadap Pers Mahasiswa

Turut hadir pada kegiatan ini selain Ketua Badan Permusyawaratan Desa adalah angota  Kelompok Tani Sikamasea Desa Balangtanaya, Kecamatan Polongbangkeng Utara sebanyak 35 orang.

Kegiatan ini dipandu oleh Dr Ir Agustina Abdulah, SPt., MSi., IPM. Pelaksanaannya cukup interaktif dan peserta sangat antusias bertanya dan memperhatikan pengolahan pucuk tebu tersebut sampai selesai.

Selama pelaksanaan kegiatan tetap memperhatikan protokol kesehatan seperti: menggunakan masker, menjaga jarak, menggunakan hand sanitizer dan mencuci tangan setelah kegiatan berlangsung.

Tim beranggotakan empat orang yaitu Dr Ir Amidah Amrawaty, SPt., MSi., Dr Ir Jamila Mustabi, SPt., MSi., IPM., Dr Ir Aslina Asnawi, SPt., MSi., IPM dan Dr Ir Agustina Abdullah, S.Pt., M.Si., IPM.

Pada akhir kegiatan Ketua BPD mengharapkan bahwa kegiatan serupa dapat dilakukan kembali di masa yang akan datang agar masyarakat dapat bertambah wawasannya dan mampu mengolah limbah pertanian yang cukup melimpah di daerahnya sebagai sumber pakan ternak.

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU