Tim PKM RSH Unim Bone : Tingkatkan Kemampuan Berpikir Luwes Siswa

Bone, FAJARPENDIDIKAN.co.id- Kurikulum 2013 diciptakan karena kerisauan melihat sistem pendidikan yang diterapkan selama ini hanya terbatas pada pengajaran untuk memenuhi target pengetahuan siswa saja.

Padahal, pembelajaran matematika dapat melatih siswa memahami suatu konsep melalui berpikir dan bernalar untuk menarik suatu kesimpulan, mengembangkan kreativitas siswa, membuat prediksi atau dugaan, mengembangkan kemampuan pemecahan masalah serta menyampaikan informasi dan mengomunikasikan gagasan.

Matematika merupakan salah satu bagian yang penting dalam bidang ilmu pengetahuan dan pondasi yang esensial yang dikusai oleh semua orang. Namun kenyataan di lapangan, pengelolaan pembelajaran matematika belum berjalan sesuai harapan. Hasil yang diperoleh pada tes awal kemampuan berfikir Luwes menunjukan bahwa persentase skor siswa masih tergolong rendah.

Baca Juga:  10 Keuntungan Menjadi Ahli Farmasi: Karier, Kontribusi, dan Kepuasan

Siswa sebagian besar masih sulit menyelesaikan persoalan dengan menggunakan alternatif penyelesaian  nyang bervariasi. Fakta ini membuktikan bahwa proses pembelajaran di Indonesia pada kemampuan berfikir Luwes siswa pada mata pelajaran matematika masih rendah disebabkan karena metode pembelajaran yang digunakan di sekolah masih konvensional, dimana pembelajaran hanya berpusat pada guru (teacher centered) serta tidak melibatkan siswa secara aktif dalam pembentukan konsep dan mengombinasikan ide-ide selama proses pembelajaran berlangsung.

Berdasarkan permasalahan diatas, A. Sri Rahayu selaku ketua tim mahasiswa semester 8 Program Studi Pendidikan Matematika yang berkolaborasi dengan 2 anggota lainnya yaitu A. Sitti Noer Azizah selaku anggota 1 Semester 6 Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris dan Elvi Handayani selaku anggota 2 Semester 8 Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Muhammadiyah Bone di bawah bimbingan Ibu Aisyah Nursyam, S.Pd., M.Pd menggagas sebuah ide penelitian dengan judul “Ekplorasi Permainan Massallo Kawali Terintegrasi Model Pembelajaran Open Time dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir Luwes Siswa.

Baca Juga:  8 Cara agar Anak Percaya Diri di Sekolah

Selaku ketua tim, Ayu menyatakan bahwa gagasan penelitian ini disusun ke dalam proposal Program Kreativitas Mahasiswa Riset Bidang Sosial Dan Humaniora (PKM-RSH)  dan berhasil lolos seleksi pendanaan Kementrian Riset Teknologi dan Pendidikan tahun 2021. Dengan adanya inovasi Permaianan Massallo Kawali Terintegrasi Model Pembelajaran Open Time mampu menciptakan suasanan belajar matematika yang menyenangkan dan mampu meningkatkan minat, daya tarik serta keaktifan siswa dalam proses pembelajaran.

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU