Tim PKM Unhas Kenalkan Kelompok Arisan Gabah Melalui Startup

Makassar, FAJARPENDIDIKAN.co.id- Tim PKM Universitas Hasanuddin yang terdiri dari tiga orang mahasiswa yaitu Muhammad Nur Revollah (Mahasiswa Pertanian Unhas Angkatan 2016), Muhammad Fadel Dwi Makmur (Mahasiswa ilmu Ekonomi Unhas Angkatan 2017), dan Juan Jimmy Dwiangga (Mahasiswa Teknik Angkatan 2019) memberikan plakat kepada sekretaris desa Bulo Timoreng karena telah mengizinkan mereka melakukan penelitian di Desa Bulo Timoreng dalam jangka waktu kurang lebih 2 minggu dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.

Protokol kesehatan yang dilaksanakan sesuai dengan anjuran pemerintah yaitu, memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan sebelum ke lokasi penelitian. Adapun waktu selama 2 minggu itu, mahasiswa menggunakannya untuk mengambil data, mewawancarai para ibu-ibu dan masyarakat, serta mengolah data terkait dengan penelitian mereka. Adapun judul penelitian yang mereka usulkan adalah “Fenomena dan Potensi Arisan Gabah Lembaga Finansial Lokal Sebagai Sumber Modal Sosial Berbasis Financial Technology di Kabupaten Sidrap”.

Penelitian ini menjadi menarik karena belum banyak yang meneliti terkait arisan gabah, dan manfaatnya serta potensi nya di masyarakat. “Arisan gabah merupakan kegiatan yang turun temurun dilakukan oleh masyarakat tani di kabupaten sidrap, dan ternyata manfaatnya sangat banyak bagi petani-petani,” ujar Muhammad Fadel Dwi Makmur, salah satu anggota tim PKM Unhas.

Baca Juga:  Mengenal Dunia Farmasi: Profesi yang Menjaga Kesehatan Dunia

Lebih lanjut Fadel menambahkan, “Selain sebagai investasi, ternyata hasil dari arisan
gabah tersebut digunakan petani-petani untuk menambah modal dan bahkan untuk naik haji.” Diharapkan dengan dilakukan nya penelitian ini, hasil dari publikasi dapat dijadikan referensi oleh pemerintah setempat dalam mempertahankan arisan gabah di Desa Bulo Timoreng ini sebagai upaya peningkatan produktivitas para petani. Sebagaimana yang kita ketahui Bersama bahwa Indonesia adalah negara yang sangat berpotensi di sektor pertanian.

Sektor perta niansendiri dapat menambah sumber dana dan pembangunan daerah yang berujung pada pembangunan ekonomi. “Adapula mengenai para kelompok tani yang mengikuti arisan gabah yang selanjutnya di sebut arisan panen oleh masyarakat Desa Bulo Timoreng sangat bervariasi. Yang mengikuti arisan panen tersebut tidak semuanya perempuan, melainkan ada Sebagian kecil laki-laki dengan rentang skala umur 28-49 tahun. Pekerjaan mereka juga tidak semuanya adalah petani, melainkan ada sebagai ibu rumah tangga, dan juga guru. Namun dapat dipastikan bahwa mereka memiliki keluarga dekat seperti suami atau ayah mereka yang bekerja sebagai petani,” Ujar Juan Jimmy.

Baca Juga:  Karier Farmasi: Kontribusi Besar untuk Dunia Medis dan Masyarakat

Diharapkan hasil penelitian oleh mahasiswa Universitas Hasanuddin ini mendapatkan respon positif dari Lembaga terkait seperti kantor desa Bulo Timoreng, pemerintah, kampus, dan juga masyarakat serta dapat dijadikan sebagai bahan untuk meningkatkan modal tani tidak hanya di Desa Bulo Timoreng.

Selain penelitian arisan gabah yang dilaksanakan di Desa Bulo Timoreng, sebagai
langkah baru ketiga mahasiswa ini juga membuat aplikasi arisan panen yang nantinya dapat digunakan masyarakat tani dalam mengimplementasikan arisan gabah ke dalam system yang lebih modern.

Aplikasi arisan panen ini masih dalam tahap proses desain dan pembuatan coding, dan jika memungkinkan akan di unggah di Appstore ataupun playstore agar dapat langsung di gunakan melalui gadget atau smartphone masyarakat.

- Iklan -

“Diharapkan aplikasi ini dapat membantu dalam meningkatkan produktivitas tani melalui arisan panen dengan system yang lebih modern.”pungkasnya.(*)

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU