FAJARPENDIDIKAN.co.id – Tim Prioritas Riset Nasional (PRN) dari Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin (Unhas) melakukan Focus Group Discussion (FGD) tentang Profil Sosioteknoproduksi Ayam Kampung di dua kabupaten sekaligus.
Kabupaten yang dimaksud adalah Kabupaten Jeneponto pada hari Rabu, 6-7 Oktober 2021 dan Kabupaten Maros, 9-10 Oktober 2021.
Kegiatan ini dilakukan di Desa Kalimporo Kecamatan Bangkala, Kabupaten Jeneponto sedangkan di Kabupaten Maros dilakukan di Desa Tompobulu, Kacamatan Tompobulu.
Menurut ketua Tim PRN WBS6 (Ayam), Dr Ir Aslina Asnawi, SPt., MSi., IPM., ASEAN Eng. bahwa tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengidentifkasi permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat;
Serta menggali informasi tentang bagaimana sistem pemelihaaan ayam kampung yang dilakukan selama ini di daerah tersebut baik dari aspek sosial, ekonomi, dan teknologi produksi (sosioteknoproduksi).
Lebih lanjut dijelaskan bahwa kegiatan ini diharapkan dapat diperoleh informasi tentang bagaimana preferensi peternak, pedagang maupun pengelola warung sebagai konsumen dalam memilih dan membeli ayam kampung.
Kegiatan ini merupakan salah satu bagian dari kegiatan PRN WBS 6 Ayam yang berjudul Integrasi Industri Pembibitan dan Hatchery Dengan Peternakan Rakyat dalam Hilirisasi dan Komersialiasi Ayam Allope Unhas Pelaksanaan Tahun 2021.
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan pada Dinas Pertanian Kabupaten Jeneponto, Bahtiar, SP yang hadir pada kegiatan FGD di Kabupaten Jeneponto menyampaikan apresiasi yang cukup besar kepada Tim Periset PRN Fakultas Peternakan Unhas karena dengan kegiatan ini, maka dapat diketahui beberapa permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat selama ini dalam memelihara ayam kampung.
Selain itu ia mengharapkan bahwa kegiatan ini dapat menjadi ajang diskusi dan sharing pengalaman diantara peternak yang hadir dengan pedagang maupun tim periset.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Zaenal H.M., S.Pt pemilik Enal Farm Kab. Maros.
Dr Syahdar Baba, S.Pt., M.Si. sebagai salah satu anggota tim sekaligus narasumber di dua kabupaten tersebut menjelaskan beberapa upaya yang perlu diperhatikan dalam rangka meningkatkan produktivitas ayam kampung dan bagaimana penangangan brooding DOC terutama terkait dengan pengaturan suhu udaranya agar ayam bisa menyesuaikan diri dengan suhu di sekitarnya.
Ia juga mencoba mengidentifikasi beberapa permasalahan yang dihadapi oleh peternak dalam memelihara ayam kampung, sistem perkandangan dan cara pemberian pakan yang baik.
Pada kesempatan tersebut diperoleh informasi bahwa warna bulu, warna kaki serta kriteria umur menjadi beberapa faktor yang dipertimbangkan dalam pembelian ayam kampung.
Narasumber lainnya Dr Muh Rizal, S.Pt., M.Si banyak memberikan pemahaman kepada peternak bagaimana mengetahui dan menangani penyakit yang menyerang ayam kampung serta upaya-upaya yang perlu dilakukan agar terhindar dari penyakit.
Ia menghimbau agar peternak melakukan vaksinasi pada ternaknya untuk menghindari terjangkitnya penyakit pada ayam.
Jumlah peserta FGD yang hadir telah menjadi representasi stakeholder yang terlibat pada peternakan ayam kampong di dua kabupaten tersebut yaitu masing-masing 20 orang.
Pelaksanaannya cukup interaktif dan peserta sangat antusias bertanya dan sharing pengalaman terkait dengan cara pemeliharaan dan harapannya terhadap ayam kampung.
Selama pelaksanaan kegiatan tetap memperhatikan protokol kesehatan seperti: menggunakan masker, menjaga jarak, menggunakan hand sanitizer dan mencuci tangan setelah kegiatan berlangsung.
Kegiatan ini beranggotakan enam orang yaitu Dr Ir Aslina Asnawi, SPt., MSi., IPM., ASEAN Eng;
Dr Ir Muh Ridwan, SPt., MSi., IPU., Dr Ir Siti Nurlaelah, SPt., MSi., IPM, Dr Ir A Amidah Amrawaty, S.Pt., M.Si., IPM., Dr Syahdar Baba, SPt., MSi., dan Dr Ir Kasmiyati Kasim, SPt., MSi.
Pada akhir kegiatan, beberapa tokoh masyarakat di dua kabupaten tersebut mengharapkan bahwa kegiatan serupa dapat dilakukan kembali di masa yang akan datang agar dapat menambah wawasannya;
silaturrahmi dapat terjalin diantara pemerintah setempat, peternak maupun dengan pedagang sehingga dapat bersinergi dalam mengembangkan usaha peternakan ayam kampung di daerah masing-masing.