Tim PTUPT LP2M Unhas Gelar Seminar Online Implementasi dan Penguatan LKMA

FAJARPENDIDIKAN.co.id – Tim Penelitian Terapan Unggulan Perguruan Tinggi (PTUPT) LP2M Unhas bekerjasama dengan Departemen Sosial Ekonomi Peternakan Fakultas Peternakan Unhas melakukan Seminar Online dengan tema, “Implementasi dan Penguatan Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis (LKMA) dalam Upaya Pengembangan Usaha Peternakan Sapi Potong di Kabupaten Sinjai”.

Kegiatan ini dilakukan pada hari Senin tanggal 27 Juli 2020 secara online dengan menggunakan aplikasi Zoom.

Ketua Departemen Sosial Ekonomi Peternakan Unhas, Dr Ir Aslina Asnawi, S Pt., M Si., IPM membuka acara ini dengan menyampaikan apresiasinya kepada anggota tim peneliti yang telah menginisiasi kegiatan ini dan pemateri serta peserta yang menyempatkan hadir.

Ia juga menyampaikan bahwa pandemi Covid-19 seharusnya tidak perlu mengurangi aktivitas dan pertemuan yang biasanya dilakukan secara langsung, face to face namun hal tersebut tetap dapat dilakukan namun secara online apalagi telah didukung oleh penggunaan teknologi seperti aplikasi zoom.

Tampil sebagai pemateri pertama adalah Chadijah Razak, S.P. yang merupakan Koordinator Penyuluh Kabupaten Sinjai mewakili Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan kabupaten Sinjai dengan materi: Kebijakan Pemerintah Daerah kabupaten Sinjai Terhadap Penguatan Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis (LKMA) di Daerah Pedesaan.

Ia memaparkan bahwa Pemda kabupaten Sinjai sangat mendukung keberadaan LKMA di daerah tersebut.

LKMA, kata Chadijah, merupakan lembaga keuangan mikro yang didirikan, dimiliki dan dikelola oleh masyarakat dari Gapoktan penerima dana BLM-PUAP di pedesaan.

“Salah satu upaya, yang dilakukan sekarang ini, untuk mendukung keberadaan LKM adalah dengan pembentukan dan pengelolaan Badan Usaha Milik Petani (BUMP), yang merupakan salah satu program dan kegiatan Dinas TPHP,” jelas Chadijah.

Baca Juga:  Dibalik Pekerjaan Farmasi: Peran Penting di Balik Layar Dunia Kesehatan

“Pembentukan BUMP ini sangat mendukung Visi dan Misi Bupati kabupaten Sinjai,” ungkapnya.

- Iklan -

Pembentukan BUMP baik dalam bentuk Koperasi maupun dalam bentuk lainnya dilakukan melalui transformasi manajemen poktan/gapoktan agar kelembagaan tersebut lebih terarah dalam berusaha tani guna meningkatkan pendapatan, nilai tambah dan kesejahteraan petani yang berorientasi agribisnis.

Pemateri kedua, Hj Harmin, SE yang merupakan Manajer Umum BMT Amanah Sinjai (Ex Penyelia Mitra Tani) dengan materi: Dukungan Pembiayaan pada LKMA sebagai Lembaga Pembiayaan Informal di Daerah Pedesaan.

Dalam materinya, dijelaskan tentang legalitas LKMA yang merujuk pada UU No. 1 Tahun 2013 tentang LKM.

Ia juga memaparkan tujuan, potensi dan strategi pengembangan LKMA di daerah pedesaan  Selain itu bagaimana dukungan BMT Amanah sebagai penyelia pembiayaan.

Dosen Sosial Ekonomi Peternakan Fakultas Peternakan Dr Ir Aslina Asnawi, S Pt., M Si., IPM pemateri yang sekaligus Ketua Tim Peneliti tampil sebagai pemateri ketiga dengan judul: Peran, Tantangan dan Strategi LKM dalam Mendukung Akselerasi Pengembangan Usaha Pedesaan.

Pada kesempatan ini, Aslina banyak menyajikan berbagai data hasil penelitian yang terkait dengan kekuatan dan hambatan yang dihadapi dalam perkembangan LKM di Indonesia.

Ia menjelaskan, LKM memiliki peran strategis sebagai lembaga pembiayaan informal di daerah pedesaan untuk mengantisipasi kendala petani/peternak dalam mengakses modal pada lembaga pembiayaan formal.

Dampak positif keberadaan LKM banyak dipaparkan serta beberapa hasil penelitian ditunjukkan bahwa faktor lokasi, collateral, prosedur yang panjang, ketersediaan informasi dan relationship antara calon debitur dengan pihak perbankan merupakan beberapa hal yang dapat menghambat petani/peternak dalam mengakses pembiayaan pada lembaga pembiayaan tersebut.

Baca Juga:  Mengupas Jurusan Farmasi: Dari Kimia hingga Teknologi Obat Modern

Pada akhir materi, ditampilkan beberapa strategi yang perlu dilakukan agar LKM tetap dapat tumbuh dan bertahan di daerah pedesaan misalnya meningkatkan kemampuan manajerial SDM pada masing-masing LKM, dukungan pemerintah dan permodalan sangat diperlukan, pendampingan dan pengawasan, perlu adanya pendekatan sosial dan psikologis antara pengurus dan anggota LKM serta calon anggota, dan meningkatkan peran LKM dalam kegiatan ekonomi pedesaan

Pada seminar tersebut, turut hadir Ketua BPP Sinjai Timur, Massalinri, S.P dan Kepala BPP Sinjai Utara, Hj. Mardiana, S.P., M.Si; Ketua dan beberapa anggota LKM seperti LKM Sipakainge, LKM Arung Bunne, LKM Saopanda dan LKM Bulo-Bulo; beberapa penyuluh pertanian dan peternakan Kab. Sinjai; anggota tim peneliti Dr. Ir. A.Amidah Amrawaty, S.Pt., M.Si dan Dr. Nirwana, SE., M.Si., Ak.

Seminar ini sangat meriah meskipun dilakukan secara online yang live di dua tempat di Kabupaten Sinjai, yaitu Kantor Balai Penyuluh Pertanian Kecamatan Sinjai Timur dan Sinjai Utara melalui aplikasi zoom, dihadiri 25 orang setiap BPP.

Beberapa masukan, saran dan pertanyaan yang disampaikan oleh peserta pada seminar tersebut sangat bermanfaat dalam pengayaan penulisan laporan penelitian dan menjadi informasi bagi pengambil kebijakan dalam hal pembiayaan dan penguatan kelembagaan ekonomi di perdesaan.

Ketua Departemen Sosial Ekonomi Peternakan Unhas menutup kegiatan ini dengan mengharapkan bahwa peran LKM dan lembaga ekonomi lainnya di pedesaan harus ditingkatkan, jiwa wirausaha kepada petani atau peternak perlu ditumbuhkan agar mampu menghasilkan produk pertanian atau peternakan yang dapat berdaya saing dan mampu eksis dalam mengikuti perkembangan teknologi dan inovasi baru.(*)

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU