FAJARPENDIDIKAN.co.id – Tim Pendampingan Tata Kelola Program Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin (FKM Unhas) menghadiri Pertemuan Evaluasi Pelaksanaan Pendampingan Tata Kelola Program Kesehatan secara daring.
Kegiatan ini berlangsung selama empat hari sejak Senin tanggal 3 Agustus 2020 hingga 6 Agustus 2020.
Kegiatan pendampingan Tata Kelola Program Kesehatan bekerjasama Biro Perencanaan dan Anggaran Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) dengan beberapa perguruan tinggi untuk mendampingi Dinas Kesehatan kabupaten atau kota terpilih dalam menyusun Rencana Kerja.
Diantaranya Universitas Hasanuddin, Universitas Indonesia, Universitas Gajah Mada, Universitas Andalas, Unversitas Sriwijaya, Universitas Tadulako, Universitas Sam Ratulangi, Unversitas Sumatera Utara.
Kegiatan pendampingan ini bertujuan untuk memandu daerah agar mempunyai kompetensi yang baik dalam menyusun Rencana Kerja Organisasi Pemerintah Daerah dan/atau Rencana Bisnis Anggaran (RBA).
FKM Unhas menjadi pendamping program untuk empat dinas kesehatan kabupaten/kota, yakni kabupaten Mamasa, kabupaten Halmahera Barat, kabupaten Pangkep dan kota Sorong.
Kegiatan Pendampingan yang dilakukan tim Unhas berjalan sejak April 2020 hingga saat ini secara daring.
Rencana awal kegiatan dilaksanakan bulan Maret, namun tertunda karena terjadi wabah Covid-19. Adanya pembatasan sosial dan pencegahan penyebaran, kegiatan tidak memungkinkan untuk dilaksanakan dengan turun ke lapangan langsung.
Memasuki tahap evaluasi, tim FKM Unhas akan memaparkan hasil kegiatan pendampingan yang telah dilakukan selama ini.
Tim FKM Unhas memaparkan laporan antara pada Rabu, 5 Agustus 2020 secara daring sebanyak dua sesi.
Sesi I pukul 10.00 – 12.00 WIB, pemaparan dari tim pendamping Dinkes Kabupaten Pangkajene Kepulauan yang disajikan oleh ketua tim Dr Irwandy, SKM., M Sc PH., M Kes dan tim pendamping Dinkes Kabupaten Mamasa oleh ketua tim Dr Lalu Muhammad Saleh, SKM., M Kes.
Kemudian sesi II pukul 13.00 – 15.00 WIB pemaparan dari tim pendamping Dinkes Kota Sorong yang disajikan oleh ketua tim Dr Abdul Salam, SKM., M Kes dan tim pendamping Dinkes Kabupaten Halmahera Barat oleh ketua tim Dr Wahiduddin, SKM., M Kes.
Sebagai pembahas, turut hadir Prof Dr drg Indang Trihandini, M Kes (FKM UI), Halik Sidik, ST, ME (ADINKES), Hardianto, S.Pd (Kemendagri) dan Tim Pengawas dari Kemenkes. Moderator oleh dr Levi Dhynianti dan Djembar Wibowo, SKM.
Secara umum tim FKM Unhas memaparkan bahwa metode dan tahapan pelaksanaan pendampingan terdiri dari tiga tahap, yakni tahap 1: Analisis Permasalahan Sasaran Pendampingan, tahap 2: Intervensi Permasalahan yang dihadapi, tahap 3: Hasil Intervensi.
Semua Lokus telah melakukan lima kegiatan dan telah masuk ke tahap Intervensi Permasalahan yang dihadapi.
Lima kegiatan yang telah dilakukan adalah Sosialisasi Awal Kegiatan dan FGD dengan pihak Dinkes masing-masing lokus, Review Kualitas Program dan Kegiatan Renja 2020 dan Review Sistematika Dokumen Renja 2021, Melakukan Pre-Test dengan Kuesioner Online untuk Mengetahui tingkat Pengetahuan dan Keterampilan Tim Perencana & SDM Kesehatan Dinkes, serta melakukan Workshop Penyusunan Renja.
Setiap universitas diberikan keleluasan untuk mengembangkan metode pendampingan yang dirasa tepat dan efektif untuk mencapai tujuan, namun pada evaluasi antara ini para tim pembahas mengatakan bahwa tim Unhas merupakan tim yang telah mengembangkan metode dan tahapan pendampingan yang lebih baik dan lebih terukur untuk dapat mencapai tujuan pendampingan, oleh karena itu dapat menjadi contoh yang baik untuk tim pendamping dari universitas lainnya.
“Apresiasi untuk Unhas dan tim,” kata Zan Susilo Wahyu, SKM., MKes dari Kementerian Kesehatan.
Para Pembahas memberikan apresiasi kepada tim FKM Unhas karena melakukan pendampingan dengan lebih baik.
Paparan tim Unhas dikatakan sudah sesuai dengan tujuan pendampingan ini.”FKM Unhas Mantap deh pokoknya,” kata Prof Dr drg Indang Trihandini, M.Kes selaku pembahas saat tim FKM Unhas memaparkan hasil laporan antaranya.
Pernyataan lain juga disampaikan oleh Djembar Wibowo, SKM dari Pihak Kemenkes. “Untuk standar laporan kita tidak ada standar tapi untuk Unhas saya rasa sudah bagus standarnya sehingga dicontoh oleh yang lain,” ungkapnya.
Selanjutnya tim FKM Unhas akan menyelesaikan tahapan pelaksanaan pendampingan ini hingga terbentuk dokumen Renja (Rencana Kerja) yang lebih baik pada masing-masing lokus. (*)