Meningkatkan kualitas riset mahasiswa, Fakultas Psikologi Universitas Bosowa (Unibos) hadirkan Direktur Divisi Penelitian Psikologi Sosial Terapan (DASPR) Dr Phil Idhamsyah Eka Putra yang juga merupakan dosen Program Pascasarjana Psikologi di Universitas Persada Indonesia.
Kegiatan yang dimoderatori oleh Ketua Program Studi Psikologi Muh Aditya, S Psi., M Psi., Psikolog itu, dibuka langsung oleh Dekan Fakultas Psikologi Musawwir, S.Psi., M.Pd. dan turut dihadiri dosen fakultas psikologi.
Sebanyak 30 mahasiswa fakultas psikologi dan 5 mahasiswa inbound PMM DN mengikuti kegiatan yang dilaksanakan di Ruang Rapat Senat Lt 9 Gedung I Unibos, Jumat, 31 Desember 2021 itu.
Kegiatan yang mengusung tema: “Ngobro Ringan Bareng Bang Idham (Ngorbid) Lika-Liku dalam Penelitian” itu bertujuan untuk meningkatkan kualitas penelitian dan memberikan inspirasi kepada mahasiswa.
Dalam sambutannya Dekan Fakultas Psikologi Menjelaskan kegiatan Ngorbid ini dilaksanakan bertujuan untuk meningkatkan kualitas penilitian dan memberikan inspirasi kepada mahasiswa.
“Kegiatan ini dilaksanakan tentunya agar mahasiswa mendapatkan inspirasi penelitian dan juga untuk meningkatkan kualitas riset mereka,” terang Dekan Fakultas Psikologi dalam sambutannya.
Musawwir pun berharap mahasiswa Fakultas Psikologi dapat mengambil manfaat ilmu sebanyak banyaknya dari Dr. Phil. Idhamsyah Eka Putra.
“Beliau ini sangat berpengalaman dalam riset psikologi. Ini bisa dilihat dari prestasi beliau seperti penerima penghargaan Sarlito W. Sarwono (2017) yang diberikan kepada para sarjana Indonesia yang aktif terlibat dalam penelitian psikologis dan penyebarannya di Indonesia, oleh Konsorsium Psikologi Ilmiah Nusantara (Konsorsium Ilmu Psikologi Nusantara),” jelasnya.
Sementara itu, Dr Phil Idhamsyah Eka Putra memaparkan, untuk menghasilkan riset yang baik, peniliti harus meningkatkan daya analitis dan kritis terhadap suatu isu-isu yang terjadi.
“Banyak isu-isu yang terjadi di Indonesia khususnya konflik sosial, ekstremisme, kekerasan, fundamentalisme agama, hubungan antarkelompok dan antaragama, stigma sosial, serta pengucilan sosial.
Kita sebagai peniliti hanya butuh untuk meningkatkan daya analitis dan kritis kita dalam melihat permasalahan tersebut,” paparnya.