Tips Efektif Menulis Motivation Letter Beasiswa

Langkah Pertama: Ceritakan siapa kamu

Hal pertama yang harus kamu lakukan adalah menceritakan secara singkat siapa dirimu pada paragraf awal.

Gambarkan kondisi sebenarnya dalam bentuk deskripsi, sehingga audiensi yang tidak lain dewan juri bisa memahami siapa pemohon yang sedang mereka seleksi. Tidak perlu panjang namun jelas.

Langkah Kedua: Uraikan Mengapa Kamu Pantas Memperoleh Beasiswa

Poin kedua ini cukup penting bagi penilaian dewan juri loh. Mengapa kamu pantas memperoleh beasiswa dan mengapa harus kamu.

Uraikan di motivation letter beberapa alasan mengapa kamu layak mendapatkan beasiswa tersebut.

Apa kelebihanmu, sehingga selayaknya dewan juri memilih kamu sebagai salah satu penerima beasiswa.

Baca Juga:  3 Tips Memilih Susu Oat yang Tepat

Tentu tidak sekedar memantaskan diri begitu saja. Ketahui terlebih dahulu beasiswa yang dilamar, pelamar seperti apa yang mereka cari.

Umpamanya beasiswa tersebut adalah beasiswa riset yang mengisyaratkan calonnya memiliki pengalaman riset dengan beberapa karya yang telah dihasilkan.

Kamu yang memenuhi kriteria tersebut, bisa memuat-nya di motivation letter bahwa kamu adalah orang yang berpengalaman melakukan riset dan telah menghasilkan beberapa karya riset membanggakan yang dimaksud.

Mungkin kamu juga perlu menggambarkan dampaknya terhadap masyarakat atau lingkungan sekitar.

- Iklan -

Alasan lain bisa kamu tambah sendiri untuk meyakinkan Dewan Juri. Namun, jangan sampai lari dari kriteria calon yang mereka inginkan ya.

Langkah Ketiga: Uraikan Mengapa Kamu Memerlukan Beasiswa

Ada beberapa program beasiswa yang meminta pemohon menulis motivation letter yang salah satu poin-nya adalah alasan pelamar membutuhkan beasiswa.

Baca Juga:  5 Tips Mengasuh Anak Tunggal, Jangan Terlalu Dimanja

Biasanya ini ditemukan pada beasiswa yang sifatnya bantuan, terutama mereka yang terkendala finansial atau berasal dari keluarga kurang mampu.

Jika memang beasiswa tersebut meminta kamu memuat penjelasan mengapa memerlukan beasiswa, sebutkan saja kondisi sebenarnya.

Misalnya, kamu adalah korban bencana alam, penghasilan orang tua yang tidak mencukupi biaya kuliah, dan lain-lain yang menyebabkan kamu tidak mampu membiayai semua kebutuhan studi.

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU