Bone, FAJARPENDIDIKAN.co.id- Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Al-Insyirah Bone menggelar Seminar Kemuslimahan dengan tema ‘Kesehatan dan Psikologi Wanita dalam Hal Menutup Aurat’ di Perpusda Watampone, Jum’at (14/2/2020).
Salah satu anggota LDK Al-Insyirah Bone, Wiwi, mengatakan Seminar Kemuslimahan tersebut digelar sebagai pra aksi gerakan menutup aurat (Gemar) dalam rangkaian menolak perayaan Valentine Day.
“Seminar itu pra gemar, orasi nya InsyaAllah tanggal 23 Februari dengan lokasi yang sama dengan tahun lalu,”ungkap Wiwi kepada FAJAR PENDIDIKAN
Sebagaimana diberitakan media ini tahun lalu, puluhan mahasiswi dari sejumlah kampus, yang tergabung dalam LDK Al-Insyirah Bone menggelar aksi Gerakan Menutup Aurat.
Mereka longmarch dari Jalan Ahmad Yani hingga Lapangan Merdeka Jalan Petta Ponggawae Watampone. Selain itu, mereka juga gelar orasi, membagikan hijab, dan aksi tutorial hijab.
Koordinator Syiar LDK Al Insyirah Bone, Novi mengatakan, aksi GEMAR selain sebagai langkah berdakwah, mengajak setiap muslimah untuk berkesadaran ibadah kepada Allah Swt. Aksi juga sebagai bentuk penolakan terhadap valentine day yang kerab menjerumuskan generasi.
“Perayaan valentine tidak sesuai dengan nilai-nilai Islam, hari dimana kaum muda-mudi yang belum halal saling menumpahkan rasa kasih sayang (rentan kesetanan) melalui wujud saling tukar kado lah, coklat, bunga, atau saling bertemu berdua-berduaan. Oleh karenanya, kami Lembaga Dakwah Kampus menolak kegiatan ini,” jelas Novi.
Lebih lanjut Novi menegaskan, menyuarakan Gerakan Menutup Aurat adalah jauh lebih positif daripada ikut-ikutan pada budaya yang tidak jelas. Menurutnya, lebih baik menjadikan hari tersebut sebagai hari hijab. Karena itu, bisa menjadikan kaum hawa di Bone lebih baik dan terjaga kemuliaanya dengan mengenakan hijab karena Allah SWT.
“Sesuai dengan hastag kita #Bone_Berhijrah, dari pada melakukan kegiatan yang sudah jelas bisa menjadi dosa besar yaitu zina, maka lebih baik berbuat baik dengan berjamaah melalui aksi nyata Gerakan Menutup Aurat,” terangnya.
Hal senada disampaikan peserta aksi perwakilan FUIM, Ayu. Ia mengatakan gerakan menutup aurat yang bertajuk ‘Sempurnakan Hijabmu’ ini, sekaligus sebagai momentum silahturahmi antar ormawa, berbagi, berdakwah dan menolak valentine day.
“Orasi Gerakan Menutup Aurat, membagikan jilbab , tutorial memakai jilbab. Sekalian silaturahim dengan ormawa lain (Kampus, SMP, SMA),” kata Ayu.
Reporter: Abustan