Makassar, FAJARPENDIDIKAN.co.id – Sebagai salah satu rangkaian kegiatan final mata kuliah Psikologi Kesehatan angkatan 2016, Dosen Psikologi Universitas Bosowa (Unibos) Titin Florentina, M.Psi.,Psikolog gelar Seminar Psikologi Kesehatan. Kegiatan ini dilakukan di Hotel Celebes Indah, Minggu, 26 Mei 2019.
Kegiatan yang diusung dengan tema “Pelaku dan Korban: Justice for Them” ini diisi oleh beberapa pemateri. Termasuk Titin Florentina M.Psi, Psikolog, Sitti Annisa M. Harusi M.Psi, Psikolog dan sharing session bersama Ulwiah Bakri dan ruangbaca yang menjadi guest star kegiatan tersebut. Seminar ini turut dihadiri puluhan peserta dari berbagai kalangan tidak hanya mahasiswa psikologi Unibos tetapi juga dari masyarakat umum.
Titin Florentina, M.Psi.,Psikolog menuturkan maksud kegiatan ini dilakukan yang tidak hanya untuk saling mengedukasi terkait bagaimana seharusnya kita memandang perundungan (bully) dari sisi pelaku dan juga korban.
“Disini kita juga ingin membuka wawasan terkait penyebab serta dampak dari perundungan, terkait apa itu bullying, unsur penyebab, konflik yang berbeda, komponen pendukung bullying, pencegahan bullying dan karakteristik pelaku bullying,” jelas Titin Florentina.
Kata Titin, salah satu unsur penyebab bully terjadi karena adanya ketidakseimbangan kekuatan. “Seperti misalnya pelaku bullying dapat saja berasal dari orang yang lebih tua, lebih mahir secara verbal, Lebih tinggi dalam status sosial dan memang memiliki niat untuk mencederai secara emosional atau menimbulkan luka fisik,” kata Titin.
“Bullying ini dilakukan dengan berbagai macam cara. Biasanya mereka memberi ancaman agresi lebih lanjut dan peristiwa tersebut diulang pelaku hingga berkali-kali. Selain itu juga dilakukan dengan teror dengan maksud untuk mengintimidasi,” tambah Titin.
Melalui seminar itu, Titin membagikan beberapa petuah pencegahan bullying kepada para mahasiswa psikologi Unibos yang hadir juga peserta seminar psikologi kesehatan tersebut.
“Kita harus be aware. Jangan membiarkan diri kita hanya melihat perilaku ini merebak. Tetapi harus take an action. Sebagai orang dewasa, kita perlu memberi contoh yang baik bagi anak-anak melalaui perilaku langsung atau di media sosial dengan tidak melakukan bully meski melalu dunia cyber,” katanya.
Selain itu, Sitti Annisa M. Harusi M.Psi, Psikolog juga menambahkan beberapa faktor penyebab anak dapat menjadi pelaku bullying.
“Faktornya termasuk dukungan temperamen yang masih tidak terkendali, pola asuh sejak kecil, lingkungan anak yang mempengaruhi untuk melakukan bully, adanya ketakutan untuk menjadi bahan tertawaan. Selain itu bullying juga biasanya ditunjukan dengan perilaku agresif pelaku,” ungkap Sitti Annisa. (FP)