UCL Musim Depan, Arsenal Bakalan Tebar Ancaman

Hasil Liga Inggris di pekan ke-10 kemarin menyisahkan mimpi buruk buat para tim besar yang justru gagal meraih poin penuh hanya Chelsea yang bisa mengamankan 3 poin penuh dan menempati posisi teratas dengan poin 25 klasemen.

Liverpool dan Manchester City mendapat batu sandungan, The Reds di tahan imbang atas Bringhton & Hoven Albion 2-2. Sementara City tumbang atas tamunya Crystal Palace 2 gol tanpa balas.

Manchester United mulai kembali di jalur kemenangan  setelah menang atas Tottenham Hotspurs  3-0 tanpa balas. Sementara Arsenal, juga menjutkan tren positif usai  mengalahkan Leicester City dengan skor 2-0. Gol The Gunners dicetak secara cepat dibabak pertama oleh Gabriel yang memanfaatkan corner kick di menit ke-5 yang disusul oleh Emile Smith-Rowe di menit ke-18. Leicester juga telah berusaha untuk mencuri angka dari Arsenal.

Kemenangan ini sekaligus membuat Pasukan Mikel Arteta berada di posisi ke-6 dengan total 17 poin. Mereka hanya berbeda selisih gol dari Manchester United di urutan ke-5 serta 3 poin dari Manchester City dan West ham yang berada diurutan ke-3 dan 4.

Melihat Arsenal yang kini berada di area papan atas Liga Inggris dan hanya berbeda 3 poin dari Mancheter City, seandainya kita kilas balik, Arsenal bukan hanya mengawali liga dengan buruk, bahkan mereka sempat tidak bisa mencuri poin dengan kekalahan beruntun. Tidak lupa kalau bahkan fansnyasendiri sampai merayakan gol dari City karena sudah frustasi melihat permainan Arsenal yang tak kunjung membaik.  Barulah mulai dari Norwich City, tim yang saat ini belum pernah meraih kemenangan, mereka bisa mencuri poin penuh. Sejak saat itu, mereka terus melejit hingga berada di posisi yang sekarang ini.

Baca Juga:  Bintang Muda Barcelona, Lamine Yamal Bertekad Terus Cetak Rekor

Karena itu, mulai dari formasi, saat ini  bukan lagi 4-3-3 atau 4-2-3-1 yang dipakai, melainkan 4-4-2 atau 4-4-1-1 yang sekilas seperti 4-2-3-1. Penulis mengatakan sekilas karena komposisi dari pemain depan dan tengahnya. Di depan ada Aubameyang dan Lacazette yang lebih berperan ebagai shadow striker, lalu di kiri ada Emile Smith-Rowe dan di kanan ada Buayo Saka yang keduanya bermain lebih menyerang, disokong oleh 2 gelandang bertahan di lini tengah, Thomas partey dan Sambi Lokonga.

Dengan sistem yang sekarang, permaian Arsenal bisa lebih direct dan berfokus pada kekuatan di lini sayap yang pada akhirnya membuka ruang di lini tengah untuk dimanfaatkan para pemain menyerang lainnya. Contohnya ada di gol ke-2 Arsenal atas Leicester City kemarin dimana Smith-Rowe mendapat celah untuk menendang di lini tengah, dimulai dari serangan yang dibangun di sayap kanan.

Di Liga Inggris, kita semua tau kalau persaingan yang ada itu luar biasa ketat. Bahkan tim – tim sekuat Liverpool dan City, sebagai contoh di pekan terakhir ini terpeleset saat menghadapi tim yang kualitas pemainnya tidak semewah mereka. Terkadang yang membuat sebuah tim gagal juara bukanlah karena kalah dengan sesama kompetitor tim besar, melainkan karena gagal memanfaatkan pertandingan melawan tim – tim papan tengah maupun papan bawah.

Untuk fans Liverpool, kalian pasti tidak akan lupa musim 2012/2013 dimana kalian bisa juara Liga Inggris namun terpeleset saat melawan Crystal Palace yang membuat kalian turun ke posisi runner up di pekan – pekan terakhir. Memang menang lawan tim kompetitor juara itu sangat penting. Namun lebih penting lagi untuk bisa mencuri poin dari tim – tim yang bisa dibilang kansnya lebih besar untuk mendapatkan itu ketimbang dari kompetitor yang cenderung 50/50.

- Iklan -
Baca Juga:  Pemain Terbaik AFF Futsal 2024, Wendy Brian Ick: Berkat Jasa Ibu

Dari Arsenal sendiri, memang mereka menelan banyak kekalahan dari tim – tim besar seperti Chelsea dan Manchester City, akan tetapi mereka menang melawan tim – tim seperti Leicester, Norwich, dan Aston Villa. memang ada hasil seri, namun kedepannya, jika Arsenal bisa terus meraih poin melawan tim – tim papan tengah dan bawah, bukan tidak mungkin Arsenal bisa menggusur Manchester United dalam posisi liga Inggris sebagai favorit 4 besar. Karena masalah yang terjadi di MU saat ini yaitu seringnya kehilangan poin saat menjamu tim yang di atas kertas lebih lemah dari mereka. Inilah penyakit MU yang bisa jadi kesempatan Arsenal.

Kesimpulannya adalah, Arsenal sangat bisa lolos ke Champions League di musim depan, dengan catatan terus menjaga momentum positif yang ada pada mereka. Mungkin ada masanya kalah tapi langung bangkit di match berikutnya.

Kita juga akan melihat bagaimana Arteta akan mengatasi tim yang ada apabila tim utamanya banyak yang cidera. karena sejauh ini, Arsenal belum banyak memperlihatkan kekuatan bangku cadangnya saat bermain dengan sistem yang baru. Ini juga jadi warning untuk MU.

Awas Terpeleset!

Karena juara kali ini rasa – rasanya memiliki alur kalau yang teratas bukanlah yang mampu menang melawan sesama tim besar, namun yang tidak tergelincir saat melawan tim – tim papan tengah atau bawah.

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU