UIN Alauddin Makassar Kukuhkan 9 Guru Besar

UIN Alauddin Makassar secara resmi menggelar pengukuhan kepada 9 dosen sebagai Guru Besar.

Kegiatan ini digelar di Gedung Auditorium UIN Alauddin Kampus II pada Rabu, 2 Maret 2022.

Nama-nama Guru Besar UIN Alauddin yang dikukuhkan diantaranya yang pertama, Prof Dr H Syarifuddin Ondeng M Ag dalam Bidang Ilmu Metodologi Studi Islam, Prof Dr H Lomba Sulthan M A dalam Bidang Ilmu Peradilan Islam.

Selanjutnya, Prof Dr Hj St Aisyah M A Ph D dalam Bidang Ilmu Ulumul Hadis, Prof Dr H Muslimin M Ag dalam Bidang Ilmu Ekonomi Islam, Prof Dr H Muh Natsir M A dalam Bidang Ilmu Filsafat Ilmu.

Keenam, Prof Dr Hj Muliaty Amin M Ag dalam Bidang Ilmu Dakwah, Prof Dr H Mukhtar Lutfi M Pd dalam Bidang Ilmu Fiqh, kedelapan Prof Dr H Syahruddin M Pd dalam Bidang Ilmu Pendidikan Islam dan terakhir Prof Dr H Kasjim SH M Th I dalam Bidang Ilmu Hukum Islam.

Baca Juga:  Pekerja Tambang Raih Magister Ilmu Pemerintahan di Unpacti Makassar

Salah satu Guru Besar, Prof Dr H Muh Natsir MA menyampaikan ucapan terima kasih atas pengukuhan guru besar ini. Menurutnya, setiap pihak memiliki peran dan jasa masing-masing atas raihan ia capai.

“Saya kira pada kesempatan ini saya tidak bisa menyebutkan satu per satu ucapan terima kasih. Saya merasa setiap dari kita memiliki jasa dan tentunya setiap orang mempunyai peran berbeda-beda,” papar Mantan Dekan Fakultas Ushuluddin tersebut.

Sementara itu, setelah mengukuhkan 9 Guru Besar, Rektor UIN Alauddin, Prof Hamdan Juhannis dalam penyampaiannya mengatakan, pengukuhan kali ini sangat unik dan menginspirasi.

“Pidato para Guru Besar semakin meyakinkan saya bahwa betapa dalamnya ragam ilmu. Kajian tantangan dakwah di era digital, sistem perbankan syariah dan pelanggaran lalu lintas sebagai dosa besar. Ini adalah bukti nyata betapa dalamnya Kekayaan intelektual di UIN Alauddin,” ujarnya.

- Iklan -
Baca Juga:  Mahasiswa Unpacti Makassar Diberi Pilihan Kuliah di Kampus Lain

Pada kesempatan yang sama, ia turut menitipkan pesan kepada 9 Guru Besar yang telah dikukuhkan, sekaligus menjadi pesan untuk dirinya secara pribadi.

Hidup kata dia, seperti Roller Coaster, seperti air yang mengalir. Hidup adalah kesempatan memanfaatkan kesempitan. Hidup ini bergerak.

“Seberapa sering kita memanfaatkan hidup ke jalan yang positif, dan Guru Besar yang menyebarkan gagasan masing-masing adalah salah satu contoh sikap positif,” urainya.

Tak ketinggalan, Guru Besar Sosiologi Pendidikan itu menyampaikan apresiasi kepada 9 Guru Besar yang telah dikukuhkan di bidangnya masing-masing.

“Ada satu hal yang mengalahkan kecerdasan, yakni kecanduan. Secerdas apapun kita, tak bisa bekerja maksimal apabila candu terhadap perilaku negatif,” pungkasnya.

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU