FAJARPENDIDIKAN.co.id – UIN Alauddin Makassar melakukan penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Dana Darurat Anak Internasional (Unicef) Perserikatan Bangsa Bangsa.
Dalam acara Ceremony Penandatanganan nota kesepahaman itu masing-masing Pihak diwakili oleh Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Pengembangan Lembaga Dr Kamaluddin Abunawas dengan Kepala perwakilan Unicef Sulawesi Maluku Hengky Wijaya di Ruang Rapat Rektor, Lantai III Gedung Rektorat, Selasa (19/10/2021).
Dalam sambutannya, Dr Kamaluddin Abunawas mewakili Rektor UIN Alauddin Makassar Prof Hamdan Juhannis menyampaikan apresiasi atas terlaksananya penandatanganan kerjasama tersebut.
“Saya sangat berbangga dan memberikan apresiasi luar biasa yang berkenaan Unicef melakukan kerjasama dengan UIN Alauddin Makassar,” katanya.
Selain itu, Ia juga mengapresiasi Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat UIN Alauddin Makassar yang menjadi gawang dalam kegiatan itu.
“Yang dalam hal ini dibawa naungan Ketua PSGA, tentu sebagai Pimpinan menyampaikan apresiasi yang besar kepada Ketua PSGA yang menggawangi ini bisa cepat terlaksana kegiatan kegiatannya segera karena tentu melibatkan Stakeholder kita,” ujarnya.
Kepala Unicef Sulawesi dan Maluku Hengky Wijaya menyampaikan, apresiasi terhadap UIN Alauddin terkhusus pada PSGA sebagai mitra Strategis yang selama ini telah kerjasama yang cukup baik dengan Unicef.
“Kami menyampaikan terima kasih atas sambutan dari UIN Alauddin Makassar kami berharap kedepan, dengan adanya kepastian payung kerjasama ini, kerjasama ini makin dikuatkan tidak hanya pada PSGA akan tetapi nantinya dapat melakukan MoA dengan Fakultas, unit dan seluruh civitas akademika,” ujarnya.
Menurut Hengky, pihaknya memiliki sejumlah program kerja berkaitan dengan penguatan Tri Dharma Perguruan Tinggi diantaranya Pendidikan, perlindungan anak, kesehatan, sanitasi.
Ia mengaku selama ini pihaknya sudah melakukan kerjasama dengan PSGA, salah satu diantaranya meminta pandangan Islam terkait program kerja yang akan dilaksanakan seperti perlindungan anak.
“Untuk perlindungan anak sudah jelas kami selalu minta rujukan, bantuan dari PSGA UIN Alauddin Makassar memberikan bantuan pandangan dari sudut Islam. Misalnya, good parenting dari pandangan Islam,” bebernya.
Selain itu, kata Hengky program kesehatan dalam hal ini vaksinasi. Ia juga mengaku meminta rujukan kepada PSGA UIN Alauddin Makassar.
“Kami juga meminta rujukan kesehatan misalnya vaksinasi. Bagaimana pandangan dari Islam. Kami tau banyak hoax yang disebarkan cenderung pakai dalil agama. Tentunya kita serahkan kepada ahlinya, yang punya kompetensi untuk memberikan penjelasan,” paparnya.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan saat ini Unicef kerjasama pemerintah Indonesia mengembangkan kemitraan dengan lembaga zakat untuk sanitasi.
“Jadi ini inovasi yang ada di Indonesia dimulai dari lembaga zakat sendiri. Zakat itu dimanfaatkan untuk kesejahteraan ummat muslim, secara umum masyarakat Indonesia. Bagaimana zakat dikelola untuk mengisi perut akan tetapi menyelesaikan banyak masalah sosial, terutama sanitasi,” jalasnya.
Oleh karena itu kata dia, dengan terjalinnya hubungan kerjasama tersebut antara UIN Alauddin dengan Unicef, Hengky mendorong agar program sanitasi didukung pihak kampus.(*)