Laman facebook Gostomel tersebut menuturkan, Prylypko di tembak mati bersama dua orang lainnya yang tidak di sebutkan identitasnya. Waktu penembakan juga tak di paparkan dalam pernyataan resmi tersebut.
“Tidak ada yang memaksanya untuk pergi keluar di saat hujanan peluru penjajah (Rusia). Prylypko mati untuk rakyatnya, untuk Gostomel. Dia gugur sebagai pahlawan’’, lanjut pernyataan Kota Gostomel, seperti dikutif AFP.
Kota Gostonel terletak di barat laut Kiev, dan disana terdapat bandara militer strategis Antonov. Pangkalan Udar Antonov merupakan lokasi pertempuran sengit antara pasukan Ukraina dan Rusia di hari – hari pertama invasi berlangsung.
Tidak ada tanda – tanda mereda hingga memasuki pekan kedua invasi pada Senin, 7/3/2022. Meski sudah ada kesepakatan gencatan senjata di dua kota, dikabarkan gempuran Rusia di Ukraina malah makin menggebu.
Ukraina mendesak negara Barat untuk mengirimkan bantuan militer, termasuk jet tempur. Desakan ini, disampaikan kala Presiden Rusia Vladimir Putin, mengancam negara Barat tidak memberlakukan zona larangan terbang di Ukraina. ‘’Permintaan tertinggi kami adalah jet tempur, pesawat tempur, dan sistem pertahanan udara’’, kata Dymytro Kuleba.
Menurut Kuleba, apabila Ukraina kehilangan penguasaan udara, jumlah korban jiwa di darat akan semakin banyak,
Garda Nasional Ukraina melaporkan, pesawat Rusia menjatuhkan bom udara di satu komp militer di Kharkiv pada Sabtu, 5/3/2022 malam waktu setempat. Menurut pengumuman dari Kedutaan Ukraina, Ahad 6/3/2022, serangan itu menewaskan empat orang tantara Ukraina dan menghancurkan sejumah infrastruktur.
Sementara itu, meski sudah ada kesepakatan gencatan senjata di Mariupol, Ukraina belum dapat melakukan evakuasi warga sipil dari kota tersebut karena pasukan Rusia terus melancarkan tembakan. Kabar ini disampaikan langsung Kepala Adminstrasi Wilayah Donesk, Paplo Kyrylenko, lewat akun Facebook pada Ahad 6/3/2022.
‘’Konvoi evakuasi penduduk lokal tidak bisa meninggalkan Mariupol hari ini. Rusia mulai mengumpulkan kembali pasukan mereka dan menembaki kota dengan intensitas tinggi. Sangat berbahaya untuk mengevakuasi orang dalam kondisi seperti itu’’, kata Kyrylenko.
Zelensky Minta Jet : ‘’Mungkin Terakhir Anda Lihat Saya Hidup’’
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky meminta Amerika Serikat segera mengirimkan jet tempur untuk membantu Ukraina melawan Rusia.
Zelensky menyatakan, situasi kini kian berbahaya. ‘’Ini mungkin terakhir kali Anda melihat saya hidup’’, ujarya saat berbincang dengan anggota parlemen AS untuk meminta bantuan melalui aplikasi Zoom pada akhir pekan lalu.
Dalam perbincangan satu jam itu, Zelenky memohon AS membantu Ukraina untuk memperkuat pertahanan, entah dengan mengirim jet tambahan, atau menerapkan larangan terbang di zona udara negaranya.
Beberapa hari belakangan, Zelensky memang terus menggaungkan permintaanya agar sekutunya memberlakukan zona larangan terbang di langit Ukraina , demi mempersempit ruang gerak pasukan Rusia.
Meski demikian, NATO menolak permintaan itu. Menurut NATO, penutupan ruang udara itu akan memicu konflik lebih luas dengan Rusia.
Schumer mengatakan pada Zeelensky, bahwa dia akan mengupayakan segala cara agar AS dapat segera menirimkan jet ke Ukraina. ‘’Saya akan melakukan semua yang dapat saya lakukan untuk membantu pemerintah memfasllitasi pengirman ini’’, ujat Schumer yang menjabat sebagai pemimpin mayoritas di Senat AS.
Dilansir Associated Press, AS kini sedang mempertimbangkan sejumlah scenario untuk mengirim jet tempura agar tidak memancing emosi Rusia.
Salah satu scenario itu, adalah mengirimkan F-16 AS ke negara – negara sekitar Ukraina yang kini sudah menjadi anggota NATO. Setelah itu, negara itu mengirimkan jet MIG yang dapat dikendarai oleh pilot Ukraina.
Situasi semakin pelik karena saat ini, tawaran berada di antrean terdepan untuk menerima F-16 dari AS. Washington bakal menghadapi dilemma, karena Taiwan juga sangat membutuhkan jet untuk menangkis serangan China.
Menlu Anthony Blinken kemudian mengindikasikan bahwa AS sedang memikirkan sejumlah cara lain. Pernyataan itu dilontarkan seteah Blinken bertemu dengan Menlu Ukraina, Dymytro Kuleba, di perbatasan Polandia.
Sembari menanti jalan keluar masalah jet ini, Kongres AS juga sedang mengebut pemberian paket bantuan militer dan kemanusiaan senilai US$10 miliar atau setara Rp 144 triliun kepada Ukraina. ‘’Kami sedang membicarakan dan mengupayakan segala sesuatu’’, ucap Blinken. (*)
Laporan : Nurhayana Kamar