UMI Makassar Tuan Rumah Kembaranas ke VIII, Dihadiri 68 Perguruan Tinggi

Pembukan Kembaranas ke VIII berlangsung di Kampus UMI Makassar, Rabu (3/10/2018). Dihadiri Direktur Jerderal Belmawa Dikti, Dr Didin Wahidin; Rektor UMI, Prof Basri Modding selaku ketua majalis pembimbing Gugus depan UMI dan Syahrul Yasin Limpo yang juga Ketua Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan Pramuka Sulsel.
Pembukan Kembaranas ke VIII berlangsung di Kampus UMI Makassar, Rabu (3/10/2018). Dihadiri Direktur Jerderal Belmawa Dikti, Dr Didin Wahidin; Rektor UMI, Prof Basri Modding selaku ketua majalis pembimbing Gugus depan UMI dan Syahrul Yasin Limpo yang juga Ketua Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan Pramuka Sulsel.

Makassar, FAJARPENDIDIKAN.co.id – Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, mendapat kepercayaan sebagai tuan rumah hajatan nasional tahun 2018 yaitu, Kemah Bakti Rencana Nasional (Kembaranas) ke VIII.

Kegiatan yang akan berlangsung selama sepakan itu diikuti 300 peserta dari 68 perguruan tinggi se-Indonesia

Pembukan Kembaranas ke VIII berlangsung di Kampus UMI Makassar, Rabu (3/10/2018). Dihadiri Direktur Jenderal Belmawa Dikti, Dr Didin Wahidin; Rektor UMI, Prof Basri Modding selaku Ketua Majalis Pembimbing Gugus Depan UMI dan Syahrul Yasin Limpo yang juga Ketua Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan Pramuka Sulsel.

Dalam sambutannya, Didin Wahidin mengatakan, dirinya sangat berbahagia bisa hadir dalam kegiatan pembukaan Kembaranas ke VIII.

“Kita harapkan menjadi titik awal kembalinya kepramukaan di perguruan tinggi untuk kemudian berjalan membina karakter anak-anak bangsa cinta tanah air,” ujarnya.

Menurutnya, pihak Dikti sangat mendukung kegiatan seperti ini. Oleh sebab itu, kegiatan kemahasiswaan yang namanya kepramukaan ini bisa terus ditingkatkan ke depan.

Baca Juga:  2 Komisaris Polisi Kunjungi Pascasarjana Unifa, Ini Tujuannya

Dikatakan, kegiatan pramuka merupakan arena untuk membina hal-hal positif yang selama ini sudah ada pada kegiatan kepramukaan.

“Selain itu, juga kami berharap bahwa melalui kegiatan ini ada kesadaran diri dari kita semua. Terutama di kemahasiswaan. Mereka punya kesan apa yang sudah dipelajari selama ini di kepramukaan kita juga butuh untuk penyesuaian kegiatan-kegiatan kemajuan dengan zaman yang sedang kita hadapi, era revolusi industri 4.0,” katanya.

Ditambahkan, kepramukaan harus muncul menjadi hal menarik, bukan hanya warna tali temali atau semaphore dan lain-lain. Akan tetepi keterampilan dasar dipelajari, ditambah dengan kemampuan untuk menanamkan daya saing anak-anak bangsa dengan memberikan keterampilan positif.

- Iklan -

Dimulai dengan kemampuan berpikir kritisnya, kemampuan berpikir kreatifnya dan kemampuan bekerja sama satu sama lain, kemudian keterampilan di bidangnya masing-masing. Juga kesadaran bahwa sekarang yang dibutuh keterampilan kerajinan teknologi yang namanya melek digital.

Baca Juga:  10 Langkah Kunci dalam Pengadaan Sediaan Farmasi di Apotek

“Kita harus membiasakan diri hidup di era digital, tidak boleh kemudian ketinggalan karena mereka adalah anak bangsa yang nanti akan mengusung bangsa ini ke depan maju,” tuturnya.

Didin menambahkan, perguruan tinggi juga wajib mengintensifkan kerjasama antara kuartir Nasional Gerakan Pramuka dengan mendesak kepramukaan di perguruan tinggi nanti akan lebih intensif lagi dilaksanakan.

“Hasilnya, kemudian nilai-nilai positif yang selama ini sudah diberikan oleh oleh kepramukaan bisa kembali diwujudkan kembali mendapat penekanan kan kembali menjadi salah satu pilar pendidikan yang yang teramat baik bagi pengembangan karakter anak bangsa,” tutup dia.

Sementara itu, Rektor UMI, Prof Dr Basri Modding SE MM, selaku ketua majalis pembimbing Gugus depan UMI mengatakan, kegiatan pramuka merupakan salah satu agenda ekstrakulikuler di dunia perguruan tinggi.

Menurut mantan Direktur PPs UMI itu, kemah Bakti nasional ini merupakan wadah pembentukan karakter. (FP)

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU