Drama Korea terbaru Under the Queen’s Umbrella yang tayang Oktober 2022 ini bisa kamu streaming lewat Netflix ataupun situs legal lainnya. Drakor ini mengambil slot tayang Sabtu dan Minggu, berikut rekap dan ulasan (review) drama Under the Queen’s Umbrella episode 15 dan 16 (END).
Drakor ini membahas sistem edukasi pada era Joseon yang membentuk para pangeran bermasalah hingga menjadi seorang calon pemimpin yang bertanggung jawab. Under The Queen’s Umbrella disutradarai oleh Kim Hyeong Sik yang juga membuat drama populer seperti, About Time, The Suspicious Housekeeper, dan lain-lain.
Under The Queen’s Umbrella menceritakan tentang Ratu Im Hwa Ryeong yang berjuang membesarkan dan mendidik putra-putranya agar salah satunya bisa menjadi raja Joseon. Ratu Im Hwa Ryeong kesulitan mempertahankan keanggunan dan keagungannya akibat ulah lima anaknya.
Rekap dan Review Under The Queen’s Umbrella Episode 15 – 16
Pada akhir epiosde 15, Hwa-ryeong langsung membayangkan pola pembunuhan besar-besaran Yi Ik-Yeong, yang menjadikan Ibu Suri sebagai target berikutnya. Sesampainya Yi Ik-Yeong di kediaman Ibu Suri, dia menyatakan bahwa dia menghamili Permaisuri Hwang untuk memanfaatkannya.
Namun, Pelayan Ibu Suri menyamar sebagai dirinya. Permaisuri Hwang masuk, mendengar semua yang dia katakan tentang dia, Ui-seong dan identitas aslinya sementara para penjaga mengepung tempat itu.
Ui-seong telah didoktrin oleh Ibu Suri tanpa mengetahui bahwa tabib Kwon adalah ayah kandungnya. Di depan ibunya, Ia membunuh Yi Ik-Yeong dengan pedangnya. Disisi lain, Ibu Suri membakar catatan otopsi Putra Mahkota Taein saat Hwa-ryeong bergegas masuk untuk menanyakan keberadaan Ik-Yeong.
Sedangkan, pada ending episode 16, Pangeran Agung Gye-seong ingin memiliki kebebasan dengan berencana keluar dari Istana. Ingin menjelajahi dunia di luar istana, dia meminta izin ibunya untuk pindah dan menjalani realitas versinya alih-alih tertahan di istana. Hwa-ryeong tidak bisa berpisah dengan putranya.
Gye-seong menghibur Ratu dengan mengatakan sudah waktunya dia berhenti bersembunyi di belakang Ibunya. Keempat bersaudara berkumpul untuk mengucapkan selamat tinggal dan berbagi pelukan hangat saat Il-yeong memberikan hadiah perpisahan untuk membantunya selama perjalanannya. Dia kemudian mengirimi ibunya sepucuk surat berisi gambar kehidupan barunya, yang meninggalkan senyum tenang di wajahnya.
Pangeran Agung termuda terus membangun eksperimen dan inovasinya, yaitu menciptakan layangan yang dapat membuatnya terbang. Hal itu menyebabkan Hwa-ryeong cukup tertekan untuk berlari maraton di istana. Cheong-ha berbagi keinginan bintang jatuhnya dengan mantan Putri Mahkota, berharap memiliki putra seperti Seong-nam, sambil menyampaikan bahwa dia menginginkan seorang putri yang mirip dengannya.
- Iklan -
Setelah semuanya selesai, Hwa-ryeong melangkah keluar untuk berjalan-jalan di istana, dan hujan tiba-tiba mulai turun. Segera sebuah payung dipegang di atas kepalanya, melindunginya dari hujan deras.
Menggambar paralel antara semua peristiwa seri sebelumnya ketika dia mengulurkan payung untuk orang lain, melindungi mereka dan mendorong mereka untuk hidup damai. Sekarang, Seong-nam melakukan hal yang sama untuknya. Memiringkan payung ke sisi Ratu, memberinya perlindungan yang selalu dia berikan untuk orang lain, terutama Gye-seong, tanpa berpikir dua kali.
Dia kemudian mengulurkan payung yang sama untuk cucunya, Won-seon, melengkapi lingkaran keluarga mereka. Sekarang semuanya bersatu setelah semua kesulitan yang menghadang mereka.
Review/Ulasan
Episode 16 menandai akhir yang sempurna untuk penggambaran semua episode yang luar biasa. kdrama ini patut dipuji karena berakhir dengan menggembirakan, serta tidak ada lagi tanda tanya yang harus dijawab dalam drama ini.
Detail lain yang disorot dalam episode tersebut adalah bahwa terkadang orang terlalu bertekad untuk mencapai garis akhir dengan keyakinan ortodoks mereka. Sehingga, mereka lupa untuk menghargai kebaikan kecil yang ada di samping mereka. Permaisuri Go dan Hwang menemukan kesempatan terakhir untuk melihat putra mereka dan mengakui keberadaan mereka hanya ketika mereka mendapati masalah besar.
Karakter Raja adalah hal positif lainnya, karena Ia membuktikan bahwa pertarungan antara yang baik dan yang jahat tidak selalu mudah. Dirinya memikul tanggung jawab atas kesalahannya di masa lalu dan siap dengan konsekuensinya.
Karakter Ibu Suri, meskipun berperan sebagai antagonis yang menggunakan taktik serupa dan berulang akhirnya kehilangan kepercayaan dari orang dekatnya.
Drama ini berakhir memuaskan dengan seluruh karakter yang menonjol. Tiap orang memiliki kisah mereka sendiri, bahkan pemeran pendukung sekalipun. Penggambaran setiap episode yang detail beserta plot twist yang tidak disangka sebelumnya. Banyak penggemar mengatakan bahwa drama Under the Queen’s Umbrella merupakan drama kolosal terbaik tahun ini.