Makassar, FAJARPENDIDIKAN.co.id – Wabah pandemi Covid-19 telah mengubah dunia dan segala rencana yang telah dibuat. Hal ini juga berlaku pada program kerja dari berbagai sektor termasuk sektor pendidikan tinggi.
Tahun ini, Universitas Hasanuddin sebagai salah satu lembaga Pendidikan Tinggi tidak menyelenggarakan proses wisuda secara fisik. Namun, beralih pada wisuda secara virtual.
Hari ini (Senin, 08/06), Unhas menyelenggarakan rapat persiapan pelaksanaan wisuda. Rapat yang berlangsung tatap muka ini menerapkan protokol pencegahan Covid-19 yang ketat, berlangsung di Ruang Senat Akademik Unhas, Lt 2 Gedung Rektorat Unhas, Kampus Tamalanrea, Makassar.
Wakil Rektor Bidang Akademik Unhas, Prof Dr Ir Muh Restu menyampaikan pelaksanaan wisuda daring untuk bulan Juni 2020 akan dirangkaikan dengan wisuda periode Maret yang tertunda.
Hal ini dilakukan mengingat situasi wabah pandemi Covid-19, sekaligus bentuk penghargaan atas pencapaian para wisudawan yang telah menyelesaikan studi di Unhas.
“Maret lalu ada 2.092 orang calon wisudawan. Untuk periode Juni, sampai hari ini ada 216 orang dan jumlah ini mungkin akan bertambah mengingat proses ujian masih sementara berjalan hingga tanggal 12 Juni,” jelas Prof Restu.
Lebih lanjut, Prof Restu berharap agar seluruh unsur bisa bekerja sama dengan baik sesuai dengan tugas dan fungsi, agar kegiatan bisa terlaksana sesuai harapan.
“Ini sebenarnya sudah kita rencanakan dari awal sejak wabah Covid-19. Olehnya itu, saya harapkan kita bisa membuat persiapan dan jalankan dengan baik,” sambung Prof Restu.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Komunikasi, Ir Suharman Hamzah menjelaskan terkait mekanisme wisuda.
Dalam penjelasannya, ia mengatakan wisuda akan dilakukan secara virtual melalui aplikasi zoom. Untuk susunan acara sendiri tidak mengalami perubahan yang signifikan seperti wisuda fisik sebelumnya.
“Untuk mengetahui jumlah alumni yang akan mengikuti wisuda dari dua periode Maret dan Juni, akan dibuatkan form registrasi. Protokol kesehatan tetap diterapkan untuk pimpinan universitas, anggota senat, dan perwakilan wisudawan yang hadir, yaitu alumni berprestasi atau satu mahasiswa mewakili setiap fakultas. Paling penting adalah jaringan internet yang kita optimalkan untuk lancarnya acara,” jelas Suharman.
Saat ini, tantangan yang dihadapi dalam penyelenggaraan pelaksanaan wisuda online melalui aplikasi zoom terletak pada peranan host dan co-host. Namun, hal ini telah dipersiapkan dengan baik oleh panitia wisuda. Sehingga, dalam pelaksanaannya diharapkan dapat berjalan sesuai perencanaan.
Panitia penyelenggara akan membuat panduan kegiatan agar seluruh peserta yang terlibat dalam pelaksanaan wisuda online mengetahui tata cara penyelenggaraan wisuda tersebut. Penyelenggaraan Wisuda secara virtual melalui aplikasi zoom meeting rencananya akan berlangsung pada 23 Juni mendatang.(*/FP)