Unibos Gelar Workshop Pengenalan dan Pengajuan HKI

Dalam rangka meningkatkan produktifitas Dosen Universitas Bosowa (Unibos) dalam menghasilkan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) Directorate of Innovation and Community Development Unibos Gelar Workshop Pengenalan dan Proses pengajuan HKI.

Workshop ini menghadirkan Prof Dr Ir Amran Laga, MS dosen Sentra HKI Universitas Hasanuddin Makassar yang membawakan materi Pengenalan Jenis-Jenis HKI Secara Umum;

Johan Komala Siswoyo, SH Analis Hukum dan Operator HKI Kanwil Kemenkumham SulSel yang membawakan materi Kiat-Kiat Melakukan Drafting Paten.

Kegiatan ini dibuka langsung oleh Rektor Unibos Prof Dr Ir Batara Surya, ST MSi didampingi Directorate of Innovation and Community Development Unibos Dr Ir Syahrul Syariman, MT.

Turut disaksikan Dr Haeruddin Saleh, SE MSi Vice Rector for Academic and Stundent Affairs, Dr Ir Zulkifli Maulana, MP Vice Rector for Innovation and Community Development;

Baca Juga:  Bagaimana Peran GMP dalam Industri Farmasi?

Dr Seri Suriani, SE., MSi Vice Rector for Resources and Support. Dilaksanakan di Ruang Auditorium Aksa Mahmud Lt 9 Gedung I Unibos.

“Kegiatan ini merupakan wujud program kerja Directorate of Innovation and Community Development Universitas Bosowa untuk mendorong dosen dalam menghasilkan Hak Kekayaan Intelektual di Unibos,” jelasnya Syahrul Syariman, Directorate of Innovation and Community Development.

Kedepannya, kata Syahrul, Unibos akan terus membuat kegiatan-kegiatan yang bermanfaat dari beberapa program yang akan dikerjakan sesuai dengan program kerja dan visi misi Unibos ke depan, seperti pelatihan penulisan proposal dan lain-lain.

Pada Kesempatan yang sama, Rektor Unibos menjelaskan, baiknya sebuah perguruan tinggi salah satu indikator-nya adalah banyaknya karya ilmiah yang dihasilkan dan muaranya ke Hak Kekayaan Intelektual itu sendiri.

- Iklan -
Baca Juga:  Mengapa Pekerjaan Farmasi Sangat Penting untuk Masa Depan Kesehatan

“Saya selaku rektor ini harus ada perubahan signifikan terkait perkembangan karya ilmiah dan HKI di Institusi kita,” katanya.

“Saya termasuk 2% peneliti berpengaruh di dunia, namun itu tidak cukup rektornya. Saya juga ingin yang mampu meraih itu adalah dosen-dosennya yang bisa lebih berprestasi,” ungkapnya.

Karena bagaimanapun juga, kata Rektor, akreditasi tidak hanya ditentukan oleh proses pendidikan tapi karya-karya ilmiah yang menjadi barometer.

“Berulang kali saya katakan maju-nya suatu perguruan tinggi diletakkan pada kualitas sumber daya manusia.

Kalau kualitas sumber daya manusia kita mumpuni, maka akselerasi kampus kita akan cepat sekali,” pungkas Rektor Unibos.

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU