Dalam rangka diseminasi informasi dan mendorong keterlibatan perguruan tinggi dan mahasiswa dalam isu sanitasi aman di Provinsi Sulawesi Selatan, UNICEF bekerjasama dengan Lembaga Mitra Ibu dan Anak (LemINA) dan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin (FKM Unhas) menyelenggarakan Workshop dengan tema “Sustainable Safely Managed Sanitation”.
Kegiatan ini diadakan di Aula Prof Noer Nasry Noor, FKM Unhas yang berlangsung pada pukul 13.30 – 17.00 Wita dengan menghadirkan kepala program WASH UNICEF Indonesia Mr Kannan Nadar dan Sekretaris Forum PKP Provinsi Sulawesi Selatan, Dr Ir M Yahya ST MEng untuk menyampaikan paparan terkait kondisi dan akses sanitasi aman di Indonesia.
Diikuti oleh 37 peserta yang berasal dari Fakultas kesehatan masyarakat, prodi kesehatan lingkungan dan prodi teknik lingkungan dari 13 Universitas/Institusi di Makassar yaitu STITEK Nusindo;
Poltekkes Makassar, Poltekkes Muhammadiyah Makassar, UIN Alauddin, UPRI Makassar, Pancasakti Makassar, Universitas Indonesia Timur, Universitas Patria Artha, Universitas Muslim Indonesia, STIK Tamalatea, dan STIK Makassar serta Departemen teknik lingkungan Unhas.
Selain institusi pendidikan, hadir pula unsur pemerintah yaitu BAPPELITBANGDA Propinsi Sulawesi Selatan dan unsur LSM yang menjadi implementing partner dari UNICEF regional Sulawesi dan Malukuyaitu yayasan BaKTI dan Lembaga Mitra Ibu & Anak (LemINA).
Workshop ini diawali dengan sambutan dari dekan FKM Unhas Prof Sukri Palutturi, SKM MKes MScPH PhD.
Mr Kannan Nadar dalam pemaparannya menyampaikan bahwa pada tahun 2020, sebanyak 71,9% masyarakat di Indonesia telah mendapatkan akses sanitasi.
“Namun untuk sanitasi yang dikelola dengan aman, Indonesia masih berada diangka 7,6%,” ungkapanya.
Lebih lanjut, Mr Kannan menyampaikan bahwa ada 5 masalah yang mempengaruhi Indonesia dalam mengakses layanan sanitasi yaitu terkait regulasi, pemerintahan dan institusi, akses WASH, keuangan serta teknologi dan inovasi.
Untuk itu, Mr. Kannan menyeru untuk melakukan penguatan kolaborasi dalam mencapai sanitasi aman berkelanjutan sebagai pewujudan dari SDG ke 6.
Sekretaris Forum PKP Makassar, Dr Ir M Yahya ST MEng juga menyampaikan terkait bagaimana PKP yang merupakan forum yang baru terbentuk tahun 2022 dan akan berakhir di tahun 2024 tidak menurunkan semangat untuk dapat mencapai Sanitasi aman di masyarakat, forum ini terbuka bagi masyarakat untuk menyampaikan permasalahan mereka terkait sanitasi.
Adapun dalam penyampaiannya dikatakan bahwa pihaknya siap menjembatani hasil-hasil riset yang dilakukan oleh pihak perguruan tinggi agar dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat terutama yang terkait dengan Air Bersih, Sanitasi, dan Higienitas.
Dalam kesempatan ini pula, FKM Unhas sebagai tuan rumah diminta kesediaannya untuk memaparkan gambaran tentang program-program pembelajaran bagi mahasiswa yang memungkinkan untuk memasukkan isu tentang Air bersih, Sanitasi, dan Perilaku Higienitas dalam kurikulum masing-masing program studi.
Mata kuliah Praktik Belajar Lapangan (PBL) dan KKN Tematik diangkat sebagai contoh yang paling tepat untuk mengitegrasikan program-program SDG khususnya target ke-6 yaitu Air bersih, dan Sanitasi Aman bagi semua.
Setelah pemaparan, dalam kegiatan workshop diadakan Focus Group Discussion dan rencana tindak lanjut mendorong peran aktif perguruan tinggi secara kelembagaan dalam pencapaian target sanitasi aman berkelanjutan.
Dalam RTL ini disepakati bersama bahwa akan dibentuknya koalisi institusi Pendidikan tinggi bidang air bersih dan sanitasi aman yang berkelanjutan.
Luaran lain yang dihasilkan dalam workshop ini berupa rencana untuk memasukkan SIT form inspeksi sanitasi setempat dalam kegiatan PBL serta mengadakan TOT penggunaan alat inspeksi tanki septik kepada tenaga pengajar di perguruan tinggi Makassar untuk mendukung pencapaian SDG-6.
Kepala program WASH UNICEF Indonesia, Mr. Kannan Nadar di penghujung acara menyampaikann apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Dekan FKM Unhas Prof Sukri Palutturi yang telah memfasilitasi kegiatan workshop dengan menghadirkan seluruh institusi pendidikan tinggi Kesehatan Masyarakat yang ada di Kota Makassar.
Dimana keterlibatan berbagai institusi ini merupakan modal awal yang cukup besar bagi upaya bersama dalam percepatan pencapaian target SDG-6 khsususnya di Sulawesi Selatan.