Sengkang, FAJARPENDIDIKAN.co.id- Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) saat ini adalah dalam hal ppengelolaan keuangan. Demikian dipaparkan Ketua LPPM Unifa, Habib Muhammad Sahib dalam acara refleksi akhir tahun Menata UMKM di Kabupaten Wajo yang diselenggarakan DPK APINDO Wajo, Senin (27/12) di Sengkang.
Dalam pemaparannya dihadapan sejumlah pelaku UMKM se-Kabupaten Wajo, Habib mengungkapkan bahwa para pelaku UMKM kesulitan memisahkan antara keuangan usaha dan pribadi.
“Kunci utama dalam pengelolaan keuangan adalah kita perlu mengacu pada kearifan lokal, manfaatkan teknologi dan bangun komunitas saling berbagi ide yang melibatkan berbagai unsur termasuk pemerintah dan lembaga keuangan,” tutur Habib.
Ditambahkannya, untuk tertib dalam pengelolaan keuangan yang perlu dijaga adalah kedisiplinan dalam melakukan pencatatan khususnya bagaimana memisahkan biaya modal, biaya operasional dan keuntungan.
“Akses teknologi saat ini sudah sangat mudah, semua orang bisa memilih teknologi mana yang dianggap cocok diterapkan dalam usaha kita”, ujar Habib kemudian.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua DPK Apindo Wajo, Syamsul Bahri menyampaikan apresiasi yang sangat tinggi dimana para pelaku UMKM sangat membutuhkan pendampingan termasuk dalam pengelolaan keuangan.
“Konsep pengelolaan keuangan UMKM selama ini terkesan masih semrawut sehingga dibutuhkan banyak masukan dari para ahli pengelolaan keuangan khususnya dari pihak perguruan tinggi yang diharapkan dapat mencerahkan pola pikir pelaku UMKM dalam menata pengelolaan keuangannya,” ujar Syamsul Bahri.
Sementara itu Bupati Wajo Amran Mahmud dalam sambutannya yang disampaikan via zoom meyampaikan terima kasih atas hadirnya Unifa dalam memberikan kontribusi nyata dalam pengembangan UMKM di daerah yang dipimpinnya.
Refleksi akhir tahun Apindo Wajo tersebut juga nenghadirkan sejumlah pembicara yakni Kadis Perindustrian dan Perdagangan Wajo, H Ambo Mae, Asma Nurhidayah dari kalangan pengusaha, serta Sri dari perbankan.