JENEPONTO, FAJARPENDIDIKAN.co.id – Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan tak hanya terkenal dengan kudanya, namun juga terkenal dengan objek wisata alamnya. Salah satunya adalah Batu Sipinga, yang membuat mata pengunjung terhipnotis akan keindahan salah satu karya ciptaan Tuhan yanga sangat menginspirasi. Kecantikan Batu Sipinga ini menjadi andalan bagi wisatawan saat berkunjung di Jeneponto.
Tentunya wisata alam Batu Sipinga tak begitu dikenal, layaknya wisata lainnya di Sulsel. Namun sangat disayangkan jika Anda berkunjung di Jeneponto tanpa menikmati eksotisme wisata alam yang satu ini. Cocok bagi Anda untuk menikmati berlibur kapan saja bersama keluarga, menikmati keindahan objek wisata Batu Sipinga.
Secara administratif, objek wisata Batu Sipinga berada di Dusun Karampuang, Desa Garassikang, Kecamatan Bangkala Barat, Kabupaten Jeneponto, Provinsi Sulawesi Selatan. Batu Sipinga ini tepat berada di dekat pantai yang menyerupai objek wisata Appalarang di Bulukumba. Uniknya, Batu Sipinga menyuguhkan gugusan batu dengan berbagai aneka bentuk.
Rute menuju Batu Sipinga dari kota Makassar tidak begitu sulit. Dari kota Makassar melewati kabupaten Gowa, kemudian dilanjutkan ke kabupaten Takalar menuju kabupaten Jeneponto dan dilanjutkan lagi ke arah Desa Garassikang dan memasuki dusun Karampuang.
Hamparan gugusan karts Batu Sipinga dengan berbagai aneka bentuk yang unik. (Foto/Ahadri)
Perjalanan menuju objek wisata Batu Sipinga kian menyusuri setengah hutan sejauh 300 meter dari kelurahan Benteng. Namun Anda harus berhati-hari jika menggunakan kendaraan bernotor maupun mobil, sebab jalan menuju lokasi tersebut sangatlah terjal nan berbatu melewati bukit-bukit. Dengan menyusuri hutan kurang lebih 20 menit, Anda sudah sampai di salah satu surga dunia keindahan alam nan eksotisme yang berada di kabupaten Jeneponto ini.
Harus ekstra hati-hati juga untuk memanjat karts gugusan Batu Sipinga, karena batu-batu tersebut kian tajam dan agak membahayakan. Karts Batu Sipinga pun kaya akan bentuk unik, ada yang menyerupai bentuk hewan maupun juga mirip dengan tumbuhan-tumbuhan.
Tidak ada fasilitas yang istimewa selain Anda harus membayar parkir sebesar Rp2.000-Rp5.000. Dengan demikian, Anda diperbolehkan membawa makanan atau pun minuman masing-masing. Tetapi yang perlu diingat oleh para pengunjung adalah jagalah kebersihan di sekitar agar tetap terjaga keasrian alamnya yang mempesona nan eksotis.
Spot Foto
Dua pengunjung wanita berselfie foto di karts Batu Sipinga (Foto/Ahadri)
Sekarang ini, banyak tempat wisata terkenal di Sulawesi Selatan yang dikunjungi oleh mereka bagi para penggemar wisata foto selfie. Apalagi objek wisata baru yang banyak bermunculan sekarang ini dengan tampilan kekinian dan berbeda.
Mereka yang hobi berfoto selfie biasanya akan berlomba untuk menjadi orang pertama yang bisa menikmati, menyebarkan keindahan tersebut di media sosial yang sedang trend dan hits sekarang ini.
Trend sekarang ini, hunting-hunting foto yang sedang hits dan instagramable, untuk itulah Anda suka menikmati keindahan dengan suasana terbaru sebagai tempat foto selfie di Sulsel.
Pengunjung yang menikmati sunset sambil berfoto siluet di Krts Batu Sipinga (FOTO/Ahadri)
Dari semua yang disuguhkan, Sulsel tidak hanya memiliki objek wisata populer seperti Pantai Bira, Pantai Appalarang, Goa Batu Bantimurung dan sebagainya. Sekarang ini banyak tempat baru yang bermunculan, seperti objek wisata Batu Sipinga yang berada di kabupaten Jeneponto, bagus dijadikan spot selfie bagi pengunjungnya.
Tameng Persembunyian
Karts Batu Sipinga yang berada di Dusun Karampuang, Desa Garassikang, Kecamatan Bangkala Barat, Kabupaten Jeneponto, Provinsi Sulawesi Selatan. (FOTO/Ahadri)
Gua-gua di tengah hamparan gugusan Batu Sipinga banyak menyimpan cerita masa lalu. Konon, gua tersebut pernah menjadi tameng persembunyian dari para pejuang-pejuang di masa penjajahan kolonial Belanda, saat para pejuang melawan.
Batu Sipinga adalah bahasa Makassar yang berarti jalan sempit, di mana di antara gugusan batu tersebut terdapat jalan yang sempit persis dengan namanya.
Penulis : Ahadri
Editor : Sriyanto Alwina Handayani