UNIPA dan UNM Berdayakan Masyarakat Papua Lewat Program Kosabangsa Pembuatan Kue dari Sagu

MAKASSAR – Universitas Papua (UNIPA) bersama Universitas Negeri Makassar (UNM) melakukan pemberdayaan masyarakat lewat program Kosabangsa dari DRTPM Kemendikbud-ristek yaitu pembuatan berbagai macam keu dari bahan utama sagu.

Sagu adalah tepung yang diperoleh dari pemprosesan batang rumbia atau pohon sagu yang memiliki banyak manfaat dan kegunaan salah satunya adalah sagu dapat menjadi olahan pangan yang memiliki gizi yang baik.

Program pemberdayaan tersebut diperuntukkan kepada kelompok tani sagu Iwal di kampung Kabuow Kabupaten Teluk Woudama Provinsi Papua Barat.

Kegiatan program Kosabangsa dari Universitas Papua dilakukan oleh Dr Bertha Mangallo dan pendamping dari Universitas Negeri Makassar Prof. Dr. Ir. Bakhrani A. Rauf, MT, IPU beserta para tim lainnya.

Baca Juga:  Universitas Fajar Berpartisipasi dalam Kolaborasi Internasional

Kelompok tani sagu mitra yang sebelumnya hanya membuat kue untuk kebutuhan sendiri dan lokal. Dengan melatihkan pembuatan berbagai macam kue bahan utama sagu.

Prof Bakhrani Rauf mengatakan hal inilah menjadikan latar belakang dilaksanakannya pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan pengolahan pangan dari bahan sagu untuk memfasilitasi IKM pangan untuk lebih kreatif serta inovatif.

“Kemudian dalam pengolahan pangan berbahan dasar sagu tersebut juga agar supaya olahan sagu dapat menjadi bervariasi dari segi cita rasa, tampilan, dan bentuknya,” ujarnya.

Kelompok mitra menyampaikan ucapan berterima kasih kepada pelaksana program kosabangsa dari UNIPA dan pendamping UNM atas pelatihan pembuatan berbagai macam kue dari sagu kepada kelompok tani sagu Iwal (mitra).

Baca Juga:  GenBI UIN Alauddin Makassar Gelar Sosialisasi Beasiswa Bank Indonesia, Sukses Undang Antusiasme 500 Peserta

Sebab, dapat menerapkannya dalam pembuatan berbagai macam kue bahan utama sagu dan dapat dikonsumsi sendiri, dan kondisi mitra dapat memproduksi berbagai macam kue untuk dijual dipasaran sehingga mitra tersebut memiliki pendapatan yang memadai dari hasil penjualan.

- Iklan -

Selain itu, penerapan alat pembuatan briket dari ampas sagu juga dilakukan melalui program Kosabangsa pada kelompok petani sagu Iwal di Kampung Kabuow Papua Barat.

Selain dengan memanfaatkan ampas sagu yang terbuang percuma merupakan kegiatan pemberdayaan masyarakat yang sebelumnya ampas sagu tersebut tidak termanfaatkan sehingga melatihkan kepada masyarakat mitra membuat briket.(*)

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU