Untuk Diriku di Masa Lalu. Terima Kasih Telah Bertahan Sekeras dan Sehebat Itu

Untuk diriku di masa lalu. Kita telah melewati semua lika-liku hidup sampai tiba di sini. Yang dulu sering kita ucapkan ‘kelak di masa depan’ akan menemukan bahagia dan ujian yang lebih dari ini.

Walau telah kuat sampai saat ini, Kita harus berjuang lebih keras untuk menangani mood yang masih susah dikendalikan. Untuk luka yang masih tetap mengikuti sampai sekarang. Untuk masa yang disebut kenangan agar bisa menjadi teman yang tidak menyulitkan hati.

Baca Juga:  Sedang Tidak Mengajar, Guru Bisa Lakukan 6 Kegiatan Ini

“Peluk erat untuk diriku di masa lalu”

Karena sudah bersama-sama terluka, terhempas badai, tak apa kita sudah cukup hebat mampu melaluinya. Terima kasih untuk diriku di masa lalu, atas tangismu, atas lelahmu, atas segala pengorbananmu. Aku dimasa sekarang akan belajar darimu ‘masa lalu’.

“Terima kasih telah setia dalam menemani kegagalanku”

Aku mengerti labilnya dirimu dulu, selalu mengedepankan ego, menyebalkan bagi orang lain dan bertindak sesuka hatimu. Butuh proses yang amat panjang sampai menyadari kesalahanmu. Butuh pengendalian diri yang sangat apik sampai kau mampu meredam emosi dan mengakui kegagalanmu. Butuh menelan banyak waktu sampai kau bisa memaafkan dirimu sendiri.

Baca Juga:  Meutya Hafid, dari Jurnalis Lapangan Hingga Jadi Menteri Komdigi

“Maafkan aku yang terlalu memforsir diri dan pernah mengabaikan ‘usahamu'”

Maafkan aku yang terkadang tak menghargai usahamu, mengeluh akan kegagalan yang terjadi. Maafkan aku yang jarang meluangkan waktu padamu, yang tidak menguatkan saat ‘kita’ kalah. Maafkan aku yang pernah jadi partner yang payah.

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU