Untuk Menghormati Jasa-Jasa yang Diberikan Bung Tomo Selama Masa Kemerdekaan, Pemerintah Memberikan Gelar Apa?

Hallo! Kali ini kita akan membahas tentang jasa Bung Tomo loh. Untuk menghormati jasa-jasa yang diberikan Bung Tomo selama masa kemerdekaan, pemerintah memberikan gelar?

Hai Adik-adik kelas 4, apa yang kalian ketahui tentang pahlawan nasional pejuang kemerdekaan yang satu ini?

Yuk simak di bawah ini kunci jawaban Evaluasi Materi Sikap Kepahlawanan Bung Tomo untuk kelas 4 SD MI.

Perlu kalian ketahui, kunci jawaban mengenai evaluasi materi sikap kepahlawanan Bung Tomo merupakan panduan bagi orang tua siswa.

Jangan sungkan untuk menjawabnya sendiri terlebih dahulu sebelum bertanya kepada ayah atau ibu di rumah.

Ulasan serta pembahasan latihan soal sikap kepahlawanan Bung Tomo merupakan kerja sama antara Portal Purwokerto dengan alumni Universitas Pendidikan Yogyakarta, Septian Johan Wibowo S.Pd.

Simak dahulu materi singkat di bawah ini sebelum mengerjakan soalnya.
Kali ini kita akan mempelajari sikap kepahlawanan dari Bung Tomo. Tujuan dari pembelajaran kita hari ini adalah siswa mampu mengidentifikasi sikap kepahlawanan dari Bung Tomo dengan benar.

Soetomo atau lebih dikenal dengan Bung Tomo merupakan sosok yang memiliki pengaruh dalam mempertahankan dan memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia.

Bung Tomo memiliki peran penting dalam membangkitkan semangat para pejuang Indonesia melawan tentara sekutu dengan pidato-pidatonya saat pertempuran 10 November 1945 di Surabaya.

- Iklan -
Baca Juga:  Tari Cakalele : Sejarah, Makna, Properti, Gerakan dan Busana

Bunyi pidato yang dianggap paling dikenal yaitu “Merdeka atau Mati” dan “Sekali Merdeka tetap Merdeka”

Bung Tomo sebagai orator membangkitkan semangat para pejuang Surabaya dalam menghadapi tentara sekutu melalui pidatonya di radio.

Bung Tomo lahir di Surabaya pada 3 Oktober 1920 dan meninggal dunia pada 7 Oktober 1981 di Padang Arafah saat menunaikan ibadah haji di Arab Saudi.

Sepanjang hidup, Bung Tomo dikenang saat memperingati Hari Pahlawan.

Melalui pidato atau orasi-orasinya yang penuh semangat dan berapi-api, serta disiarkan Radio Republik Indonesia (RRI), Bung Tomo tak kenal lelah memberi semangat para pejuang Indonesia dalam menyerang pasukan sekutu.

Bung Tomo dikenal bersikap kritis terhadap kebijakan dari Soekarno maupun kebijakan Soeharto.

Pada usia remaja menuju dewasa, Bung Tomo melanjutkan pendidikan tinggi di Universitas Indonesia pada tahun 1959.

Memasuki usia 17 tahun, Bung Tomo meraih tingkat Pandu Garuda KBI. Dengan pangkat tersebut, Bung Tomo mulai dikenal masyarakat, dari situ Bung Tomo mulai menunjukkan kepeduliannya kepada Bansa Indonesia serta terlibat dalam dunia tulis menulis.

Pada usia 19 tahun, Bung Tomo menjadi jurnalis lepas dan aktif menulis di beberapa surat kabar serta majalah.

Baca Juga:  Sejarah Dan Keunikan Taj Mahal (Agra)

Tulisannya kerap muncul di harian kabar berita seperti Soeara Oemoem, Berbasa Jawa Expres, Pembela Rakyat dan Majalah Poestaka Timoer.

Saat usia 25 tahun, pada masa pendudukan Jepang, Bung Tomo menjabat sebagai wakil pemimpin redaksi kantor berita Domei dan pemimpinredaksi kantor berita Antara Surabaya.

Dalam dunia politik dan pemerintahan, Bung Tomo menjabat Menteri Negara Urusan Bekas Pejuang Bersenjata/Veteran sekaligus Menteri Sosial pada 12 Agustus 1955 hingga 24 Maret 1956.

Untuk menghormati jasa-jasa Bung Tomo yang diberikan kepada Indonesia selama perang kemerdekaan, pemerintah memberikan gelar pahlawan kepada Soetomo atau Bung Tomo, bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan pada tanggal 10 November.

1. Bung Tomo dikenal dengan orasi pidatonya yang mampu membangkitkan semangat perjuangan rakyat pada masa itu. Bunyi pidato paling terkenal yaitu?

A. “Merdeka dan hidup”
B. “Hidup atau mati”
C. “Merdeka atau mati”
D. “Hidup selama-lamanya”

2. Bung Tomo berperan penting dalam membangkitkan semangat para pejuang Indonesia saat pertempuran pada tanggal?

A. 1 Januari 1945
B. 10 November 1945
C. 17 Agustus 1945
D. 10 Oktober 1945

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU