Untuk pertama kalinya Mesir memamerkan hasil digital mumi Firaun Amenhotep I sejak ditemukan pada 1881. Para peneliti menggunakan citra tiga dimensi (3D) digital untuk menampilkan sosok Firaun.
Kementerian Pariwisata dan Barang Antik Mesir mengatakan, penelitian itu dipimpin seorang profesor radiologi Universitas Kairo, dan ahli Mesir Kuno, Zahi Hawass.
“Saleem dan Hawass menggunakan teknologi sinar X canggih, pemindaian CT (computed tomography), serta program piranti lunak komputer canggih untuk membuka Firaun secara digital dengan metode non-invasif yang aman tanpa perlu menyentuh mumi,” demikian pernyataan resmi kementerian tersebut dikutip AFP, Selasa (28/12).
Pemindaian tomografi tersebut mengungkapkan Firaun meninggal pada usia 35 tahun, tampaknya karena cedera atau sakit.
Menurut para pengamat, Amenhotep I adalah Firaun pertama yang dimumikan dengan tangan menyilang dan otak yang tidak dikeluarkan dari tengkorak.
Sementara itu, mumi yang ditemukan di Luxor, Mesir Selatan adalah satu-satunya mumi yang tidak dibuka gulungannya oleh para arkeolog. Cara itu dilakukan demi melestarikan topeng dan karangan bunga yang berada di sekitarnya.
Korban Banjir di Brasil hingga Junta Myanmar Diduga Bunuh Pastor Metode pembukaan teknis yang nyaris serupa soal pembukaan mumi juga mengungkapkan bukti konspirasi harem saat Ramsess III disembelih lehernya.(*)