Upaya Pemulihan Ekonomi Nasional Jadi Tema Webinar Nasional DEMA-FEBI UNAIM

Mujurudin selaku penanggung jawab kegiatan webinar nasional ini mengatakan bahwa tema ini diangkat karena melihat kondisi realitas yang ada dimasyarakat tidak sesuai dengan data-data yang ada.

Webinar Nasional sukses digelar oleh Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA-FEBI) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam dengan mengangkat tema“ upaya pemulihan ekonomi nasional : menjawab tantangan pandemic covid-19 (kajian kritis dari aspek ekonomi politik)” dilakukan secara daring via zoom, Senin (27/9/2021).

Kegiatan yang diikuti oleh 250 peserta ini berlangsung selama empat jam. Adapun untuk narasumbernya menggandeng Dr. Asfi Manzilati, SE.,ME. selaku Ketua Prodi Doktor Ilmu Ekonomi Universitas Brawijaya, Sani Eka Duta selaku Deputi Direktur KPw BI Prov. Sulsel. Yang membahas tentang kebijakan pemerintah dan utang Indonesia selama pandemi.

Baca Juga:  GenBI Aksi Kreatif Tingkatkan Kapasitas dan Daya Saing UMKM di Makassar

Sedangkan untuk membahas dari kacamata ekonomi politik pelaksana menggandeng seorang pengamat ekonomi politik yaitu Dr. Syamsuddin Rajab, S.H.,M.H.,M.M dan Dr. Hasbiullah, S.E., M.Si. selaku Ketua Jurusan Ilmu Ekonomi UIN Alauddin Makassar.

Mujurudin selaku penanggung jawab kegiatan mengatakan bahwa tema ini diangkat karena melihat kondisi realitas yang ada dimasyarakat tidak sesuai dengan data-data yang ada.

“Tema ini diangkat karena melihat kondisi ekonomi nasional terkhusus pada pertumbuhan ekonomi yang meningkat pada masa pandemi namun dilain sisi masyarakat terpuruk ekonomi keluarganya, makanya sebagai masyarakat awam penting membahas hal ini dengan narasumber-narasumber yang ahli dalam bidang ini”

Baca Juga:  Mahasiswa Unpacti Makassar Diberi Pilihan Kuliah di Kampus Lain

Salah satu narasumber Dr. Asfi Manzilati, SE.,ME. , menyampaikan pendapatnya saat kami wawancarai via WhatsApp bahwa topik seperti ini sangat penting untuk dibahas apalagi untuk kalangan mahasiswa.

“Topik yang relevan dengan realitas dan sangat penting untuk masa mendatang yang berpihak pada kebenaran seperti ini penting bagi mahasiswa untuk memicu daya kritis dengan argumen akademis sekaligus empati dengan tindakan implementatif.

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU