Varian Baru Covid AY.4.2 Lebih Ganas dari Delta Berasal dari Malaysia

Menko Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa varian baru virus corona (Covid-19) yaitu AY.4.2. lebih ganas 15 persen ketimbang varian delta sebelumnya.

Varian AY ini 15 persen lebih ganas dari pada Delta varian sekarang,” kata Luhut dalam konferensi persnya, Senin (8/11).

Luhut juga meminta kepada masyarakat agar jangan ada anggapan bila pemerintah tak konsisten menerapkan kebijakan penanganan virus corona belakangan ini.

Ia mengatakan bahwa pihaknya sudah mewaspadai potensi masuknya varian AY.4.2. Ke Indonesia dengan berbagai rencana kebijakan.

“Kita sangat hati-hati. Saya sampaikan ambil keputusan berdasarkan sains, data dan kemudian gimana kita baca data,” ujarnya.

Baca Juga:  Mengenal Komunitas Farmasi di Indonesia: Peran, Tantangan, dan Kontribusinya dalam Kesehatan

Sebelumnya, Kemenkes mengklaim varian AY.4.2 belum terdeteksi di Indonesia. Akan tetapi, Kemenkes tetap terus memantau dan mengantisipasi penyebaran varian tersebut.

“Sejauh ini belum terdeteksi varian AY.4.2 di Indonesia. Tapi tentu kita perkuat pintu masuk Indonesia sebagai langkah antisipasi,” kata Jubir Kemenkes Siti Nadia saat dihubungi CNNIndonesia.com, Senin (8/11).

Varian Baru Covid AY.4.2 Disebut Lebih Ganas dari Delta Berasal dari Malaysia
Varian Baru Covid AY.4.2 Disebut Lebih Ganas dari Delta Berasal dari Malaysia

Namun,Pendapat berbeda di ungkapkan oleh Epidemiolog dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), Pandu Riono menyebut varian Covid AY.4.2 tidak terlalu berbahaya. Selain itu, ia menilai bahwa varian yang berasal dari Malaysia tersebut mungkin sudah masuk ke Indonesia.
“Mungkin sudah masuk (AY.4.2) ke Indonesia. Tidak terlalu berbahaya,” ujar Pandu kepada MNC Portal, Senin (8/11/2021).

Baca Juga:  6 Cara Praktis Membuat Twibbon Tanpa Aplikasi

Pandu pun menilai bahwa varian tersebut merupakan subvarian Delta. Oleh karenanya, ia mengimbau agar masyarakat tidak usah panik atau parno atas masuknya varian AY.4.2 itu. “Itu masih varian delta. Subvarian delta. Walaupun delta mendominasi, kita sudah berhasil mengatasinya, kenapa terlalu parno,” jelasnya.

- Iklan -

Lebih lanjut, Pandu menambahkan pemerintah tidak perlu menarik rem darurat atau mencabut pelonggaran PPKM atas masuknya varian tersebut. Ia menekankan agar surveilans terus di tingkatkan. “Tidak perlu (rem darurat) Pelonggaran jalan terus. Surveilans saja yang perlu ditingkatkan,” tutupnya.

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU