FAJARPENDIDIKAN.co.id – “Seorang terpelajar itu harus belajar berlaku adil sudah sejak dalam pikiran apalagi dalam perbuatan.”Ucap Jean Marais pada Minke (baca: Mingke) yang terpasung dalam suasana kebatinan yang tak terurai.
Jean Marais salah satu tokoh dalam novel Bumi Manusia karya Pramoedya Ananta Toer tersebut meluruskan cara menyikapi persepsi umum terhadap suatu peristiwa. Jika seseorang mengikuti pendapat umum yang salah maka itu juga salah.
Setiap individu yang memiliki predikat pelajar harus terus belajar tak sampai sebatas tamat dari satu institusi pendidikan. Sikapnya harus tetap kritis pada setiap keadaan, tidak gegabah membenarkan dan menyalahkan satu keadaan. Berat memang pada kenyataan seperti itu, tapi jauh lebih berat hidup pada kenyataan berlapis baja ketidaktahuan namun melulu percaya diri pada pendirian. Bukankah itu adalah suatu hal yang mengancam ketentraman?
Dalam kajian metode penelitian, kita membutuhkan data empiris yang valid yang artinya data yang memiliki derajat ketepatan yang tinggi, reliabel (derajat konsistensi/keajegan), dan objektif berkaitan dengan interpersonal agreement (kesepahaman antara banyak orang).
Data yang valid sudah pasti reliabel dan objektif tapi sebaliknya data yang reliabel dan objektif belum tentu valid. Saya beri contoh yang dimaksud reliabel adalah ketika seseorang hari ini mengatakan: hari ini telah terjadi kasus penderita penularan covid-19 sebanyak 500 orang misalnya dan esok atau lusa ditanyakan jumlah penderita pada hari ini (kejadian yang sama) masih tetap mengatakan 500 orang maka itulah yang dimaksud reliable. Tapi, akan berbeda ketika seperti ini: Setiap karyawan pulang malam karena ada rapat, padahal kenyataannya tidak demikian. Bisa jadi ada yang pulang malam tapi bukan karena rapat. Hal itu diucapkan secara konsisten tapi tidak jujur. Tidak valid.
Objektif belum tentu valid. Misalnya, 98% dari suatu komunitas mengatakan bahwa Kipli jomblo dan 2% orang yang mengenalnya mengatakan ia memiliki kekasih gelap dan itu yang benar. Informasi dari komunitas ini terlihat objektif (disepakati 98%) tapi tidak valid.
Untuk mendapatkan suatu kebenaran butuh human instrument yang teruji. Membenarkan dan menyalahkan tidaklah mudah tapi setidak-tidaknya orang yang menyatakan suatu kebenaran dengan kaidah atau cara yang telah teruji adalah salah satu hal yang patut kita pertimbangkan dengan sikap bijaksana.
“Tetaplah di rumah. Jika Anda hanya ingin memperlihatkan kecantikan atau kegantengan maka tetaplah di rumah karena saat ini telah terjadi pergeseran makna. Yang berkeliaran saat ini dianggap berbahaya, mengerikan, dan dicurigai adalah virus yang berjalan.
Andries Riesfandhy
Direktur SERUM INSTITUTE