Wakil Bupati (Wabup) Kepulauan Selayar, H Syaiful Arif melepas mahasiswa KKN-T MBKM Universitas Fajar (Unifa). Sementara bagi Unifa merupakan penarikan mahasiswa dari lokasi KKN-T Membangun Desa kembali ke kampus. Kegiatan ini dilaksanakan di Ruang Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, (30/11).
Syaiful Arif melepas mahasiswa KKN-T Membangun Desa merupakan program yang dikomandoi oleh unit MBKM Unifa. Program ini dilaksanakan selama 4 bulan di tiga Kecamatan dan 12 Desa, yakni Kecamatan Bonto Sikuyu, dilaksanakan di Desa Patilereng, Desa Appatanah, Desa Patikarya, Desa Harapan dan Desa Binangasombaiya.
Kemudian Kecamatan Buki, dilaksanakan di Desa Bontolempangan, Desa Balang Butung, Desa Buki dan Desa Mekar Indah. Selanjutnya, Kecamatan Bontomanai, dilaksanakan di Desa Polebungin, Desa Barugaian dan Desa Bontomarannu.
Turut hadir dalam kegiatan ini, Asisten II, M Yunus Karaeng Tompo Bulu dan Staf Ahli Bidang Kesra, Muzakkir Muin. Deputi Rektor 3 Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Muh Bisyri mewakili rektor menyampaikan permohonan maaf karena rektor tidak sempat menghadiri kegiatan ini, dikarenakan padatnya jadwal kegiatan, bahkan hari ini juga akan menerima tamu dari KPU Kota Makassar di Unifa.
kegiatan KKN kali ini merupakan kali pertama Unifa ke Kepulauan Selayar, khusus untuk melaksanakan kegiatan KKN-T/Membangun Desa yang dilaksanakan oleh unit MBKM. Hal ini merupakan salah satu program MBKM, yakni mahasiswa melakukan kegiatan di luar kampus.
“Ini kali pertama UNIFA ke Kepulauan Selayar, sekaligus melaksanakan kegiatan di luar kampus melalui kegiatan KKN-T Membangun Desa,” ungkapnya.
Pihaknya bersyukur karena mahasiswa diterima dengan baik dan bahkan dapat melihat secara langsung saat mahasiswa berpamitan kepada masyarakat, mereka saling berpelukan dan banyak diantaranya menangis.
Ada juga yang merasa berat untuk meninggalkan lokasi KKN-T mereka, bahkan beberapa masyarakat juga merasa sedih hingga menangis melepas mahasiswa karena menganggap mereka sudah menjadi anak sendiri.
“Kami menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya karena mahasiswa kami diterima dengan baik, bahkan kami menyaksikan sendiri bagaimana masyarakat dan mahasiswa kami merasa berat meninggalkan lokasi KKN-T mereka, bahkan sampai bertangis-tangisan,” tuturnya.
Selain itu, ada juga pengabdian masyarakat yang dilaksanakan oleh dosen di desa Polebungin, melakukan kegiatan pelatihan pengolahan kopra dan menyerahkan 1 mesin untuk mengolah kopra menjadi minyak goreng.
“Ada juga kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh dosen yakni pelatihan pengolahan kopra, bahkan menyerahkan 1 mesinnya,” ungkapnya.
“Mewakili civitas akademika Unifa, kami meminta maaf dimana selama 4 bulan ini mahasiswa kami merepotkan bapak dan Ibu desa, kami berharap ada evaluasi yang diberikan kepada kami agar kami dapat melakukan perbaikan perbaikan untuk selanjutnya.
Semoga apa yang dilakukan mahasiswa kami di lapangan dapat bermanfaat bagi masyarakat.”
Wakil Bupati, H Syaiful Arif dalam sambutannya menyampaikan sebuah kisah, terjadi 1987 di Jawa, perbatasan Jabar dan Jateng, mahasiswa KKN di situ sama dengan kondisi saat ini, ada seorang gadis nangis yang kebetulan anak kades, ternyata anak gadisnya naksir kepada seorang mahasiswa.
“Di tahun 1987 lalu, hal seperti ini terjadi di Jawa, sama dengan kondisi saat ini, ada seorang gadis nangis yang kebetulan anak kades, ternyata gadis itu naksir kepada seorang mahasiswa yang bernama Syaiful Arif,” candanya.
Candaan pak Syaiful membuat mahasiswa bertepuk tangan dan tertawa. Selanjutnya, hal kedua begitu disebut Fajar, ada ikatan dengan Syaiful Arif karena Syaiful adalah mantan wartawan di Pedoman Rakyat, dimana saat itu Fajar dan Pedoman Rakyat sama-sama berjalan sebagai usaha media.
“Untuk itu, kami sampaikan terima kasih banyak sudah melaksanakan KKN-T MBKM di Kepulauan Selayar. Kami juga sampaikan rasa terima kasih kepada pihak Unifa, melalui mahasiswanya telah banyak membantu kami di sini, di Kepulauan Selayar,” ungkapnya. (*)