Edysul Isdar, Mahasiswa UIN Alauddin Makassar mewakili Indonesia dalam ajang Kompetisi Inovasi Penemuan Internasional di Kanada atau iCAN 2022.
Dalam kompetisi itu, Mahasiswa Jurusan Fisika Fakultas Sains dan Teknologi itu berhasil meraih medali silver.
Menurut Edysul Isdar kompetisi itu diselenggarakan Toronto International Society of Innovation and Advanced Skills (TISIAS).
“Secara lokal kegiatan ini didukung Innovation Initiative Co-operative Inc., dan secara global didukung oleh International Federation of Inventors’ Associations (IFIA),” kata Edysul Isdar.
Lomba yang diikuti Edysul Isdar adalah Inovation Project. Inovasi yang dibawakan nya ialah Bagasse Bioelectricity yaitu pembangkit energi listrik alternatif berbasis limbah industri pabrik gula dengan menggunakan teknologi microbial fuel cell (MFC).
Di bawah bimbingan Indonesian Invention and Innovation Promotion Association (INNOPA), Edysul Isdar mewakili Indonesia pada kompetisi yang diikuti 650 peserta dari 79 negara itu.
Edysul Isdar sangat bersyukur dan tidak menyangka bisa memperoleh medali silver dari kompetisi iCAN 2022 tersebut.
“Karena sempat insecure juga dengan tim lain yang inovasi dan bahasa inggris-nya lebih bagus,” kata mahasiswa semester tujuh tersebut, Rabu 5 Agustus 2022.
Ia mengaku, motivasinya mengikuti iCAN 2022 karena ingin membanggakan orang tuanya.
Selain itu, lanjut Edysul Isdar ingin menambah pengalaman di ajang Internasional untuk studi lanjut ke luar negeri.
Sementara itu, Ketua Jurusan Fisika, Ihsan, mengatakan sangat bangga atas pencapaian yang diperoleh mahasiswa-nya.
“Saya juga berterima kasih kepada Edysul Isdar karena prestasi ini tentunya mengharumkan nama jurusan, fakultas, dan UIN Alauddin di tingkat internasional,” ujarnya.
Kompetisi iCAN 2022 diadakan secara offline bagi peserta dari negara Eropa, sedangkan untuk negara di luar Eropa diadakan secara online.(*)